Gerindra Minta Dibentuk Tim Independen Investigasi Tewasnya 6 Pengikut HRS

Gerindra Minta Dibentuk Tim Independen Investigasi Tewasnya 6 Pengikut HRS

Tim detikcom - detikNews
Senin, 07 Des 2020 17:15 WIB
Politisi Gerindra Habiburokhman
Habiburokhman (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Enam pengikut Habib Rizieq Shihab tewas dalam peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek. Partai Gerindra meminta pembentukan tim independen menyelidiki peristiwa ini.

"Kami meminta dibentuk tim investigasi khusus yang independen terkait kasus penembakan di Cikampek. Investigasi khusus ini harus melibatkan Komnas HAM dan tidak ada intervensi dari pihak mana pun," kata juru bicara DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, dalam keterangan kepada wartawan, Senin (7/12/2020).

Habiburokhman meminta tak ada penghakiman atas peristiwa tewasnya 6 pengikut Habib Rizieq. Dia meminta proses hukum berjalan terbuka.

"Agar tidak ada penghakiman dini kepada siapapun selama investigasi berjalan, baik kepada kepolisian maupun kepada Habib Rizieq dan FPI serta pengikutnya. Kita berharap proses hukum bisa berjalan dengan adil dan transparan," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habiburokhman mengaku siap mengawal peristiwa ini. Dia membuka diri untuk informasi soal tewasnya 6 pengikut Habib Rizieq.

"Sebagai anggota Komisi III (DPR RI) kami membuka diri atas masukan informasi apa pun dari masyarakat terkait kasus ini. Insyaallah kami akan mengawal pengusutan kasus ini agar berjalan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," ucap Habiburokhman.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menggelar konferensi pers terkait peristiwa tembak-menembak antara polisi dan pengikut Habib Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek dini hari tadi. Enam dari 10 pengikut Habib Rizieq tewas ditembak polisi karena melakukan perlawanan.

"Sekitar pukul 00.30 WIB di jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," jelas Fadil Imran yang didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).

Fadil Imran menjelaskan, pihaknya melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi adanya rencana pengerahan massa mengawal Habib Rizieq terkait pemeriksaan hari ini. Polisi kemudian menyelidiki informasi tersebut.

Informasi tersebut kemudian diselidiki. Tim kepolisian kemudian melakukan pembuntutan terhadap kendaraan pengikut Habib Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek.

Pada saat di tol, kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut Habib Rizieq. Pengikut Habib Rizieq juga disebut melawan polisi dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai dan celurit kepada anggota.

Simak video 'FPI Minta Komnas HAM Selidiki Meninggalnya 6 Laskar':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Karena membahayakan keselamatan jiwa petugas pada saat itu, kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga 6 orang meninggal dunia. Sementara 4 orang lainnya melarikan diri.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata Fadil Imran.

Tanggapan FPI

Front Pembela Islam (FPI) membenarkan terjadinya insiden penembakan di tol seperti yang dijelaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. FPI menyebut kejadian tersebut sebagai peristiwa penghadangan terhadap rombongan Habib Rizieq Syihab (HRS) saat dalam perjalanan di tol.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur," kata Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2020).

Sementara itu, Sekum FPI Munarman menyatakan pengawal Habib Rizieq tidak memegang senjata api.

"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak-menembak. Fitnah itu," kata Munarman dalam konferensi pers.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads