Longsor dan Banjir Landa 8 Kecamatan di Semarang
Minggu, 29 Jan 2006 16:28 WIB
Semarang - Berdasar catatan Pemkot Semarang, hujan deras selama tiga hari berturut-turut mengakibatkan 8 kecamatan dilanda longsor dan banjir. Belum ada laporan korban jiwa akibat kejadian tersebut.Di Semarang Utara ada yang meninggal, tapi bukan karena bencana. Orang tua itu meninggal karena terpeleset," kata Kasi Humas Infokom Pemkot Semarang, Achyani kepada wartawan di Balaikota Semarang, Jl. Pemuda, Minggu (29/1/2006).Selain Semarang Utara, kecamatan lain yang dilanda bencana diantaranya, Semarang Timur, Gajah Mungkur, Banyumanik, Tembalang, Semarang Selatan, Ngaliyan, dan Pedurungan. Di kawasan tersebut, pemerintah telah mendirikan dapur umum untuk mengurangi masalah pascabencana.Achyani menyebutkan, akibat banjir di Semarang Utara, sedikitnya 4.400 jiwa jadi korban. Mereka tidak bisa melakukan aktifitas sebagaimana biasanya karena rumahnya tergenang air.Sebanyak 432 jiwa di Semarang Selatan, 15 KK di Gumpilsari, Tinjomoyo, Banyumanik, 15 KK di Gajah Mungkur dan 9 KK di Tembalang terancam kehilangan rumah karena tertimpa longsor. "Tapi longsornya tidak besar kok," kata Achyani.Achyani menjelaskan, longsor terparah terjadi di Gajah Mungkur yakni 30 titik dan empat kelurahan. Dari 30 titik itu, separuh diantaranya menimpa pemukiman. Kerugian di kawasan ini ditaksir sekitar Rp 160 juta."Sebagian besar yang longsor adalah talud. Sebagian perbukitan dan jembatan. Kami masih terus mendata hingga kini," terangnya.Karena daerah bencana terhitung banyak, Walikota Semarang bekerja ekstra. Dia dan sejumlah pegawai Pemkot Semarang mengunjungi tiga tempat bencana, yakni Jl. Srikaton Kelurahan Purwoyoso, Ngaliyan, Perumahan Taman Beringin Asri yang tanggul dengan panjang 60 meter longsor, dan Perumahan Puri Ayodya.Sekadar diketahui, pada pukul 12.00 WIB, cuaca di Kota Semarang mulai cerah. Hujan atau gerimis juga sudah tidak turun lagi. Dan, menjelang sore sekitar pukul 15.00, sinar matahari kelihatan. Tiga hari sebelumnya, suasana seperti itu tak pernah ada karena mendung dan hujan deras.
(jon/)