.webp)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyampaikan keprihatinannya atas bertambahnya jumlah dokter yang meninggal akibat COVID-19. Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sepanjang Maret hingga Desember 2020, ada 342 tenaga medis meninggal karena paparan virus SARS-COV-2.
IDI merinci, jumlah kasus meninggal dunia tersebut terdiri dari 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat.
"Wafatnya para tenaga medis dan kesehatan adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia," kata Syarief dalam keterangannya, Minggu (6/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat itu mengingatkan pemerintah mengenai lonjakan kasus positif COVID-19. Ia meminta pemerintah dapat menekan penyebaran virus Corona.
"Pemerintah harus mampu memperkirakan potensi kasus, memitigasi penyebaran, dan meminimalisir tingkat kematian akibat COVID-19," ungkapnya.
Syarief meminta pemerintah terus memprioritaskan penanganan COVID-19, untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif dan penyebaran virus Corona.
"Kita sudah kehilangan terlalu banyak rakyat dan tenaga medis sehingga pemerintah harus lebih ketat dan tegas dalam melaksanakan protokoler kesehatan dan melindungi seluruh rakyat Indonesia," imbuh Syarief.
Syarief turut mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, karena hal itu merupakan cara paling efektif untuk mencegah COVID-19.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan, serta menjaga pola hidup yang bersih dan sehat," urai Syarief.
Tak lupa, ia mengapresiasi kerja keras para tenaga medis dan kesehatan di Indonesia. Menurut Syarief para tenaga medis dan kesehatan sebagai pahlawan kesehatan, karena berperan besar dalam penyembuhan pasien COVID-19.
"Kami dari Fraksi Partai Demokrat menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras para tenaga medis dan kesehatan yang terus merawat pasien COVID-19. Mereka adalah pahlawan kesehatan Indonesia," imbuh Syarief.
(ega/ega)
