Jaksa Agung, ST Burhanuddin, menyambangi gedung baru Kejaksaan Agung (Kejagung). Dia berharap bisa segera berkantor di gedung baru tersebut pada pertengahan Desember.
"Ya saya cuma nengok gedung baru, pengen cepet ke sini kan biar kerjanya aman penyidik," ujar Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, kepada wartawan saat meninjau di lokasi di Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020).
"Mungkin ya sebelum pertengahan bulan ya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin mengatakan gedung baru ini tidak sebesar gedung utama yang terbakar Agustus lalu. Tapi, kata Burhanuddin, gedung baru ini lebih nyaman daripada harus berkantor jauh dari yang lain.
"Walaupun tidak sebesar di sana (gedung lama), di sini paling tidak cuma separonya aja nggak ada. Tapi ya nyaman daripada di sana sementara jauh dengan temen-temen kan. Kalau di sini kan nyaman," lanjutnya.
![]() |
Untuk diketahui, gedung utama Kejagung dilalap si jago merah pada Sabtu (22/8) sekitar pukul 19.00 WIB. Puluhan unit mobil pemadam kebakaran dan ratusan petugas damkar gabungan berupaya memadamkan api hingga Minggu (23/8) pagi.
Kerugian akibat kebakaran gedung utama ditaksir mencapai Rp 1,1 triliun. "Terkait perkiraan kerugian, belum dihitung secara rinci, tetapi kami sudah mendapat gambaran perkiraan sementara kerugian terhadap terjadinya kebakaran itu," kata Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono dalam konferensi pers di kantornya, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Kamis (31/8).
Hari menuturkan, ada dua jenis perkiraan kerugian, yaitu gedung dan bangunan serta peralatan. Perkiraan kerugian nilai gedung dan bangunan sebesar Rp 178.327.638.121.
Selanjutnya diperkirakan jumlah kerugian mesin dan peralatan yang ada di dalam gedung utama Kejagung mencapai Rp 940.221.714.708. Dengan demikian, jika ditotal, kerugian gedung dan bangunan serta peralatan di dalamnya diperkirakan Rp 1,1 triliun.
"Sehingga total diperkirakan Rp 1.118.549.352.829. Ini perkiraan sementara karena tim atau penaksir belum bisa memasuki area karena masih dipasangi police line. Jadi, kalau ditanya peralatan dan mesin apa saja, kami mohon bersabar. Di lain waktu akan disampaikan," ujarnya.