.webp)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar IX di bulan Desember 2020. Anggota Majelis A'La DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bachtiar Chamsyah berharap agenda akbar tersebut menjadi momentum pembawa perubahan menyeluruh di tubuh partai.
Bachtiar berargumen beberapa kebijakan politik PPP kurang mengakomodir aspirasi umat. Hasilnya, elektabilitas PPP di Pemilu tahun 2019 kurang baik.
"Kita tahu partai ini merupakan representasi dari partai umat Islam, asasnya pun Islam, secara otomatis kelompok pendukungnya adalah umat Islam. Jadi jangan sampai menghasilkan kebijakan politik yang tidak mencerminkan nilai-nilai Islam," kata Bachtiar dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memandang PPP harus merumuskan kembali kebijakan-kebijakan politik yang mampu merepresentasikan kebutuhan dan keinginan umat. Dengan begitu, lanjut Bachtiar, umat melihat PPP betul-betul partai yang merepresentasikan dirinya, dan memperjuangkan aspirasinya.
"Ini sangat tergantung DPP, DPW dan DPC dalam merumuskan kembali kerja-kerja politik yang pro terhadap kebutuhan umat. Orientasi kita harus kemaslahatan umat bukan yang lain," imbuh Bachtiar.
Ia juga ingin agar kaderisasi bisa berjalan dengan baik di partai. Tujuannya agar muncul sosok pemimpin yang benar-benar matang dalam berbagai aspek, karena telah melewati berbagai proses penting dalam perjalanan partai.
"Tidak boleh idealisme partai itu hilang, karena itu kekuatan kita, ke depan harus kader PPP yang jadi pimpinan partai, dan siapapun nanti yang terpilih jadi pimpinan partai harus kerja keras, bisa merangkul semuanya, pintu rumahnya lebar dan terbuka 24 jam, jangan sampai rumahnya luas tapi pintunya sempit," papar Bachtiar.
Ia menyatakan pemimpin PPP harus lentur dan luwes, dalam artian bisa masuk ke semua elemen masyarakat, dapat diterima oleh kelompok pemilih tradisional dan modern, termasuk juga bisa diterima oleh kelompok milenial.
"Pemimpin di PPP ini boleh gaya anak muda namun dalam porsi tertentu, karena bagaimanapun harus menarik pemilih anak muda atau generasi milenial. Jika ini bisa dilakukan saya optimis PPP bisa bangkit," lanjutnya.
Ia pun berpesan kepada anggota DPR dari fraksi PPP agar menjadi etalase yang baik buat partai. Sebagai wakil rakyat, menurut Bachtiar, harus bisa mengkritisi jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat, sekalipun berada dalam lingkaran koalisi.
"Etalase harus memberikan garis batas di mana saatnya harus mengkritik secara objektif dan benar, jika memang kebijakan pemerintah tidak pro terhadap kepentingan umat, maka harus dikritisi. Karena demokrasi sejatinya membutuhkan check and balances. Dengan demikian partai ini akan menjadi alat perjuangan," ungkapnya.
Sebagai informasi, Muktamar IX PPP digelar di Kota Makassar pada 18-21 Desember 2020. Acara dilakukan menerapkan protokol kesehatan, melalui prinsip 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
(prf/ega)
