Imbas Pandemi, Bamsoet Minta SOKSI Turut Andil Kurangi Pengangguran

Imbas Pandemi, Bamsoet Minta SOKSI Turut Andil Kurangi Pengangguran

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 13:30 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyp
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyadari dampak pandemi telah begitu dalam menggerus perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi dua kali berturut-turut pada kuartal II (minus 5,32 persen) dan kuartal III (minus 3,49), telah mengantarkan Indonesia ke jurang resesi.

"Salah satu konsekuensinya, terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mencatat hingga awal Oktober 2020 sudah lebih dari 6,4 juta pekerja yang di PHK. Platform pencari kerja, Jobstreet, memprediksi jumlah pengangguran hingga akhir tahun 2020 mencapai 11 juta jiwa," ujar Bamsoet usai Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI 2020-2025, di Jakarta, Kamis malam (3/12/2020).

Diakui Bamsoet kondisi ini jelas tidak mudah dihadapi. Sehingga diperlukan peran dari organisasi kemasyarakatan, seperti Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi yang tak mudah untuk dihadapi. Organisasi kemasyarakatan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) harus turut mampu menjawab tantangan ini," tambahnya

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Umun Partai Golkar Airlangga Hartarto (secara virtual), Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin, Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit, Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman, Ketua Dewan Pakar SOKSI Bomer Pasaribu, Sekretaris Jenderal SOKSI Mukhamad Misbakhun, Bendahara Umum SOKSI Robert J Kardinal, Ketua Harian SOKSI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, serta para pengurus Depinas SOKSI 2020-2025.

ADVERTISEMENT

Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Depinas Soksi ini menjelaskan bahwa Indonesia tidak sendirian menghadapi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Pada bulan Juni 2020, International Monetary Fund (IMF) menyatakan pandemi juga berimbas pada turunnya PDB Dunia hingga 4,9 persen, dan diprediksi akan mengakibatkan kerugian sekitar USD 12 triliun dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

"Bank Indonesia menyampaikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV akan positif, sehingga membebaskan perekonomian nasional dari belenggu resesi. Optimisme ini dibangun dari kenyataan geliat perekonomian nasional semakin meningkat. Berbagai indikator pemulihan perekonomian menunjukkan perbaikan, antara lain terjaganya stabilitas sistem keuangan, inflasi rendah, defisit transaksi berjalan menurun, sistem perbankan sehat, perbaikan konsumsi masyarakat, ekspor dan investasi," jelas Bamsoet.

Menanggapi hal ini Bamsoet kembali menegaskan perlunya langkah strategis dan terukur dalam upaya pemulihan ekonomi, mengingat masih tingginya angka persebaran COVID-19. Salah satunya dengan mendorong sektor yang memberikan nilai tambah pada perekonomian, namun memiliki resiko penyebaran COVID-19 yang rendah. Antara lain di bidang informasi dan komunikasi, tanaman pangan, jasa pertanian dan perburuhan, asuransi, serta jasa penunjang keuangan.

"SOKSI perlu hadir mengembangkan berbagai sektor tersebut. Sehingga SOKSI tak hanya menjadi organisasi karyawan atau pekerja saja, melainkan juga menjadi organisasi yang mendorong para pekerja dan karyawannya menjadi pengusaha. Baik skala UMKM hingga skala besar," pungkas Ketua MPR RI ke-20 ini.

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads