Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut penambahan kasus Corona di Papua hari ini merupakan hasil akumulasi data sejak November. Perbedaan data daerah dengan pusat menjadi salah satu sebab tingginya angka kasus Corona.
"Sebagai contoh, Papua pada hari ini melaporkan sejumlah 1.755 kasus. Yang mana merupakan akumulasi dari penambahan kasus positif sejak tanggal 19 November hingga hari ini," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Kamis (3/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku mengatakan bahwa penambahan kasus Corona yang signifikan salah satunya disebabkan oleh sistem yang belum optimal. Pelaporan data dari provinsi belum secara real time.
"Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada hari ini terdapat penambahan kasus yang sangat signifikan, yaitu sebesar 8.369 kasus. Angka sangat tinggi ini salah satunya disebabkan karena sistem yang belum optimal untuk mengakomodasi pencatatan, pelaporan, dan validasi data dari provinsi secara real time," ujarnya.
Simak video 'Penambahan Kasus Baru Corona di RI Rekor Lagi, Ini Penjelasan Satgas':
Perbedaan data Corona daerah dengan pusat ini terjadi di beberapa provinsi. Misalnya, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua.
"Berdasarkan hasil konsolidasi yang dilakukan pemerintah daerah dengan Kementerian Kesehatan ada beberapa provinsi yang memiliki perbedaan data dengan pusat. Seperti contoh Jawa Tengah, Jawa Barat, dan juga Papua," terang Wiku.
Dia mengimbau pemerintah daerah melakukan konsolidasi data. Dia meminta agar hal ini dilakukan sesegera mungkin.
"Kepada pemerintah daerah yang masih memiliki perbedaan data kami himbau untuk melakukan konsolidasi data secara langsung dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesegera mungkin," jelasnya.