Ini Daftar Pemenang Lomba Makalah Limbah B3 Unpar

Ini Daftar Pemenang Lomba Makalah Limbah B3 Unpar

Content Promotion - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 08:05 WIB
Unpar
Foto: dok. Unpar
Jakarta - Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung menggelar lomba makalah dengan tema Sistem Pengelolaan Limbah Pabrik Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia di Indonesia. Salah satu bentuk kegiatannya tercakup dalam format CONCEPT 2020 (Come and Innovation in Chemical Engineering Phenomenal Competition 2020).

Juri Perlombaan CONCEPT 2020 Jurusan Teknik Kimia Unpar, Boi Sormin mengatakan acara ini melibatkan beberapa universitas terkemuka di Indonesia, khususnya jurusan Teknik Kimia. Dengan tema yang diambil, diharapkan dapat membuka cakrawala tentang perlunya mempelajari limbah, pengelolaan, dan bahaya terhadap lingkungan.

"Penyelenggaraan lomba makalah ini telah berlangsung untuk yang kedua kalinya. Perlombaan pertama dilaksanakan pada tahun 2019. Proses penyelenggaraannya telah berlangsung pada 29-30 Maret 2019," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).

Perlombaan yang kedua ini berlangsung sejak Juli 2020 hingga November 2020. Penilaian abstrak makalah telah berlangsung sejak awal September 2020 dan peserta yang terdaftar sebanyak 22 kelompok yang tersaring menjadi 15 kelompok. Kemudian penilaian makalah berlangsung sejak awal Oktober 2020 dan terseleksi menjadi 8 peserta kelompok.

"Pada 14 November 2020 yang lalu adalah hari penyelenggaraan babak final dan penentuan pemenang. Pengujian dan penilaian dilakukan terhadap 8 kelompok peserta yang dilaksanakan dalam 1 hari perlombaan," terangnya.

Boi menjelaskan penentuan pemenang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di tahun ini, pengujian dilakukan secara langsung yang dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan mengunjung lain. Pemenang juga dapat langsung merayakan kemenangan bersama para pendukung mereka dan membawa pulang sertifikat kemenangannya.

Adanya pandemi COVID-19 membuat final hanya akan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom. Acara dibuka oleh Ketua Program Studi Teknik Kimia Unpar, Jenny Novianti M. Soetedjo dan dihadiri oleh Ketua Jurusan Teknik Kimia Unpar, Tei Hudaya, dilanjutkan sambutan dari panitia berturut-turut, Ketua Himpunan HMPSTK, Samuel Alvian Mahardika; Ketua PCE 2020, Stephen James; dan Ketua Pelaksana CONCEPT 2020, Stefania Valentina.

UnparUnpar Foto: dok. Unpar

Perlombaan diawali dengan seminar oleh Boi Sormin dengan materi pengolahan limbah industri B3 dalam bentuk power point selama 1 jam serta dilanjutkan dengan sesi tanya jawab 20 menit. Boi menjelaskan B3 adalah singkatan dari bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa dari B2, bahan yang terkontaminasi limbah B3 juga dianggap sebagai limbah B3, seperti logam berat As, Cd, Cu, Hg, Ni, Pb, dan Zn (AC2H NPZ).

"Secara fisik limbah B3 terdiri atas fasa gas, cair dan padat. Limbah gas haruslah ditangani langsung pada saat gas tersebut dihasilkan. Biasanya melalui pembakaran di ujung pipa pembuangan gas (flare). Limbah cair biasanya dihasilkan dari waste water treatment plant (WWTP), water treatment plant (WTP) dan limbah cair lain. Limbah padat juga dihasilkan dari waste water treatment plant (WWTP), water treatment plant (WTP) dalam bentuk endapan (sludge) dan limbah padat lain," terangnya.

Boi menjelaskan limbah B3 dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yakni kelompok organik dan kelompok anorganik. Pengelompokan ini disesuaikan dengan komposisi dan sifat fisik kimia limbah tersebut. Apapun bentuknya, limbah B3 yang ditimbun harus dimusnahkan dengan aman terhadap lingkungan (from the cradle to the grave).

"Umumnya berbagai jenis limbah haruslah diolah terlebih dahulu sebelum dimusnahkan. Sesuai dengan pengelompokannya, fasilitas pengolahan dan pemusnahannya juga haruslah sesuai dengan mekanisme penanganan limbah organik atau limbah anorganik," kata Boi lebih lanjut.

Menurutnya limbah pabrik masih memiliki kandungan energi (heat content) sehingga masih bisa dimanfaatkan. Pemanfaatan ini bisa dilakukan dalam fasilitas pengolahan yang sesuai. Fasilitas ini terdiri dari beberapa unit pengolahan utama, yakni hydrapulper yang bisa menghancurkan limbah organik padat, mencampurkan dengan limbah organik cair, minyak bekas (waste oil), air, dan bahan lain sesuai keperluan.

Ia menjelaskan pencampurannya diatur agar memenuhi komposisi yang diinginkan, komposisi produk dibuat agar sifat fisik kimia dan kandungan energinya memenuhi spesifikasi bahan bakar yang diperlukan. Pemusnahannya juga harus memenuhi kriteria penghancuran panas (thermal destruction) dan sekaligus pemanfaatannya sebagai bahan bakar

"Dampak pembakarannya yang berupa gas buang juga harus memenuhi kriteria lingkungan (environmental compliance). Produk pengolahan limbah organik diberi nama bahan bakar sintetis (BBS). BBS haruslah dibakar pada suhu tinggi di tempat tertentu seperti tanur putar (rotary kiln) atau pembakar lain (incinerator) bersuhu di atas 1373 K dan tekanan atmosfer," kata Boi.

Boi menjelaskan limbah B3 lainnya adalah anorganik. Limbah B3 ini tidak bisa dimanfaatkan kembali sehingga perlu diikat secara fisik dan kimia. Caranya dengan stabilisasi atau enkapsulasi (dibungkus). Pengolahannya dengan melakukan pencampuran bahan kimia sehingga berlangsung proses solidifikasi dan stabilisasi. Peningkatan stabilisasi ini bisa dilakukan pada sebuah fasilitas pengolahan yang sesuai terdiri atas beberapa unit pengolahan utama stabilization pit.

"Di dalam stabilization pit limbah dicampurkan dengan air dan bahan kimia yang diperlukan. Ditambahkan semen dan fly-ash untuk keperluan solidifikasi dan stabilisasi. Limbah selanjutnya menjadi stabil dan mengeras. Hasil proses pengolahannya adalah limbah yang telah stabil (stabilized waste) dan memenuhi pH 6-9. Selanjutnya limbah yang telah stabil ini ditempatkan dan ditimbun di lahan timbun (hazardous landfill) agar aman terhadap lingkungan. Landfill dilengkapi sistem proteksi terhadap kontaminasi air hujan dan lingkungan sekitarnya," katanya.

UnparUnpar Foto: dok. Unpar

Sebelum seminar berakhir perlombaan segera dimulai. Diikuti 8 kelompok peserta, perlombaan ini mencakup penilaian terhadap presentasi dan sesi tanya jawab selama 30 menit untuk masing-masing peserta. Adapun materi yang diikutsertakan dalam perlombaan ini diambil dari hasil penelitian dan pengamatan masing-masing bervariasi. Materinya adalah sebagai berikut.

1. Biorefinery limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk produksi senyawa turunan lignoselulosa bernilai jual tinggi.

2. Pemanfaatan limbah padat tahu sebagai sumber biohidrogen melalui proses fermentasi gelap.

3. Pengolahan limbah pabrik pupuk Urea dengan memanfaatkan proses Kavitasi Hidrodinamik dan Adsorpsi.

4. Sistem pengolahan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi biogas dengan bioreaktor.

5. Hibrida Anoxic Baffles Reactor (ABR) dengan Fixed Bed Biofilm Reactor (FBBR) menggunakan agen biologis dalam pengelolaan limbah industri tekstil.

6. Pengolahan limbah pabrik gula: Produksi Etanol dari Molase dengan fermentasi bioreaktor dan biogas dari limbah stillage dengan proses Anaerobic Fluidized Bed Reactor.

7. Rancang bangun zero waste sistem PENGALIS (Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit) dengan aplikasi Chitosan dan reaktor gravitasi.

8. Sistem pengolahan limbah B3 Non-Metallic Product pada industri Aluminium menjadi Zeolit bernilai tinggi melalui proses hidrotermal.

Dari 8 kelompok finalis ini terpilih 3 kelompok sebagai pemenang dan 1 kelompok juara favorit yang dilakukan pihak di luar penjurian melalui akun Instagram. Adapun pemenangnya masing-masing adalah sebagai berikut.

1. Juara 1, Vincent Felixius dkk dari ITB dengan judul Sistem Pengolahan Limbah B3 Non-Metallic Product Pada Industri Aluminium menjadi Zeolit Bernilai Tinggi melalui Proses Hidrotermal.

2. Juara 2, Muhammad Algie dkk dari UGM dengan judul Pengolahan Limbah Pabrik Gula: Produksi Etanol dari Molase dengan Fermentasi Bioreaktor dan Biogas Dari Limbah Stillage dengan Proses Anaerobic Fluidized Bed Reactor.

3. Juara 3, Ian A Rohman dkk dari UI dengan judul Pengolahan Limbah Pabrik Pupuk Urea dengan Memanfaatkan Proses Kavitasi Hidrodinamik dan Adsorbsi.

4. Juara Favorit, Henry Susilo dkk dari ITB dengan judul Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Sumber Biohidrogen melalui Proses Fermentasi Gelap.

Sementara untuk ringkasan masteri pemenangnya adalah sebagai berikut.

1. Aluminum dapat dihasilkan dari proses secondary smelter yang menghasilkan NMP (Non Metallic Product). NMP masih mengandung Al 2 O 3 (3-18%) dan SiO 2 (53-81%) yang dapat dibuat menjadi Zeolite. Melalui proses hidrotermal akan diperoleh 3.300 kg zeolite per ton limbah NMP.

2. Molasses adalah limbah yang dihasilkan dari industri produksi gula tebu. Molasses adalah cairan yang tidak dapat dikristalisasi sehingga sering dibuang begitu saja. Dalam perlombaan ini diusulkan agar molasses dijadikan ethanol karena masih mengandung sukrosa yang tinggi.

3. Kavitasi Hidrodinamika adalah salah satu proses yang diajukan dalam menangani limbah yang dihasilkan dalam mengatasi limbah amonia (NH3). Metoda yang dilakukan dengan mekanisme pemecahan zat zat organik (koloid). Metoda ini diusulkan untuk memperbaharui metoda conventional pengolahan yang ada sekarang. Metoda yang ada sekarang sangat mencemari lingkungan.

4. Pabrik tahu banyak menghasilkan limbah padat. Di dalam penjelasannya untuk 10 kg limbah padat dapat menghasilkan 900 liter gas Hidrogen (H 2 ). Selanjutnya H 2 dapat dijadikan bahan bakar dan Methanol.

Materi perlombaan makalah yang mencakup aspek teknis dan komersial menunjukkan pemaparan yang komprehensif. Aspek teknis telah mendorong penekanan yang mencakup pembaharuan sistem, penemuan baru, pemanfaatan/pengkonversian limbah dan rancangan reaktor yang prospektif. Materi ini juga membuka cakrawala agar limbah B3 tidak begitu saja dimusnahkan di lahan timbun atau dibakar di incinerator sehingga hanya sisanya yang dimusnahkan.

"Ini membuktikan juga bahwa konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle) masih perlu dimaksimalkan penerapannya. Tinjauan aspek komersial juga menggambarkan kandungan prospek ekonomi yang menjanjikan di masa depan. Pengolahan limbah juga dapat memberikan perolehan nilai tambah selain keuntungan untuk tujuan kelestarian lingkungan (environment sustainability)," katanya.

Menurutnya sistem penilaian yang menekankan pada aspek teknis memang sangat beralasan, terlebih inovasi memang sangat diperlukan dan hampir semua materi perlombaan yang diikutsertakan merupakan karya inovasi. Pengikutsertaan dokumen P&ID (piping & instrument diagram) dalam perlombaan ini patut dihargai. Sebagai pengenalan terhadap dunia industri nyata P&ID memang perlu disosialisasikan sejak ini.

"Paling tidak, gambaran awal tentang ukuran perpipaan, alat-alat proses dan sistem kendali dari satu tahapan proses ke tahapan sudah menjadi tantangan baru yang menggiring para mahasiswa kepada pemahaman bahwa P&ID adalah gambaran lengkap tentang keterkaitan kapasitas alat alat proses, pipa, kondisi operasi (tekanan dan temperatur) dan mekanisme pengendaliannya yang perlu dimaksimalkan dalam mata kuliah rancangan pabrik," pungkasnya.
(ads/ads)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads