.webp)
Pemprov Gorontalo mulai melakukan tes swab massal kepada guru-guru menjelang dibukanya sekolah untuk belajar tatap muka. Namun, hingga hari ini, ada sembilan guru SMK/SMA yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami melakukan di tiga sekolah, di SMK 3, SMA Muhammadiyah, dan SMA 1 Kota Gorontalo. Hanya lokasinya tetapi itu gabungan dari beberapa sekolah yang sudah diatur Diknas Provinsi. Di SMK 3, ada tiga yang positif, di SMA Muhammadiyah ada enam, SMA 1 negatif semua. Jadi wilayah kota sudah ada 9 orang guru," kata Kasie Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Irma Cahyani dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).
Guru yang terkonfirmasi positif COVID tersebut kemudian diwajibkan karantina di hotel. "Mereka sudah bergabung dengan guru yang dari kabupaten/kota," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (30/11), Pemprov Gorontalo juga melakukan swab massal kepada 213 guru di SMAN 2 Gorontalo. Namun hasil swab itu belum keluar hingga hari ini.
"Untuk wilayah Kota Gorontalo, sudah sekitar 600 atau 700 guru yang di-swab. Target kita ada seribuan lebih," tuturnya.
Swab massal kepada para guru dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran COVID-19 saat sekolah tatap muka di sekolah sudah kembali dilakukan.
"Karena sudah ada rencana awal tahun, tetapi itu belum ada juknis yang pasti. Karena sudah ada rencana pembukaan sekolah di 2021, langkah pertama yang diambil, kita memastikan dulu guru-guru itu tidak terinfeksi," tutup Irma.
(nvl/nvl)
