.webp)
2 Remaja putri di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, AM dan TL berkelahi hingga keduanya jatuh ke dalam got. Ternyata, perkelahian yang viral di media sosial itu berawal dari aksi saling sindir di WhtasApp Story.
AM dan TL terlibat perkelahian di Jalan MH Thamrin, Sinjai, pada Jumat (27/11) lalu. Keduanya diketahui berasal dari 2 sekolah berbeda.
"Mereka pelajar SMK sama SMA, beda sekolah," kata Kasubag Humas Polres Sinjai AKP Fatahuddin kepada detikcom, Selasa (1/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang viral di media sosial, tampak AM dan TL yang terlibat perkelahian hebat. Tanpa sadar, keduanya kemudian jatuh ke dalam got.
Bukan malah berhenti, perkelahian terus berlanjut meski keduanya sudah berada di dalam got. Bahkan salah satu di antaranya dicelupkan oleh lawannya ke air hitam yang adi got.
Dalam video juga terdengar rekan AM dan TL yang berusaha melerai perkelahian itu. "Sudah mi, berdiri meki (silakan berdiri dulu), sudah mi," teriak sejumlah remaja wanita lainnya dalam video.
Usai berkelahi dengan TL, AM melaporkan TL ke polisi atas tuduhan penganiayaan, simak selengkapnya di halaman selanjutnya>>>
AKP Fatahuddin mengungkapkan, usai perkelahian itu siswi AM datang ke Polres Sinjai dan melaporkan lawan duelnya. AM yang mengaku mengalami sejumlah luka cakar melaporkan TL atas tuduhan penganiayaan.
"Pengakuan pelapor ada luka, luka cakar," ujar AKP Fatahuddin.
Dari keterangan AM pula diketahui bahwa perkelahian yang viral tersebut dipicu aksi saling sindir di story WA masing-masing. Aksi itu kemudian berujung duel.
"Penyebabnya itu karena sindir-menyindir di status WA, kemudian mereka janjian ketemu di Jl MH Thamrin itu (lokasi duel)," katanya.
Fatahuddin mengatakan pihaknya masih dalam tahap awal penyelidikan di kasus ini dan akan memanggil terlapor, TL. Namun dia juga menyebut kasus ini akan diupayakan damai.
"Kita proses penyelidikan lah kasusnya, kalau memang ada unsur pidana nantinya akan dilakukan proses hukum," kata Fatahuddin.
"Namun terlebih dahulu akan dilakukan diversi dalam artian mediasi kedua belah pihak mengingat keduanya masih merupakan anak di bawah umur," sambung Fatahuddin.
