Menteri Sosial Juliari P. Batubara mendapat predikat sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi di ajang Gatra Awards 2020. Tepatnya ia menerima penghargaan 'Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas' dalam kategori 'Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial'.
"Ajang 'Gatra Awards 2020' merupakan bentuk kepedulian media memastikan dan memotivasi semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, maupun individu terus berkontribusi positif terhadap masyarakat, bangsa dan negara," kata Juliari dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Juliari menyatakan capaian Kemensos tidak lepas dari komitmen, kerja keras, dan respons cepat dari seluruh jajarannya. Pada acara yang sama, ia juga tampil sebagai pembicara kunci dan memaparkan langkah-langkah terobosan dan inovatif dalam penanganan pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemensos melakukan langkah-langkah respons cepat untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat terdampak pandemi," katanya.
Langkah penting yang ditempuh Kemensos di masa awal pandemi adalah melakukan refocusing program dan realokasi anggaran.
"Kami juga melakukan koordinasi cepat dan intensif dengan pemerintah daerah terkait penetapan kuota penerima bantuan bagi saudara kita yang terdampak pandemi," ujarnya.
Sebagai respons cepat terhadap pandemi, lanjutnya, Kemensos juga mengaktifkan dapur umum di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata Jakarta. Dapur Umum didukung 150 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang memproduksi 6.000 porsi makanan siap saji dan didistribusikan untuk pekerja informal di DKI Jakarta yang terdampak karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Bantuan sembako dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama belum ada bantuan resmi dari pemerintah pusat. Bantuan ini juga menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana sejalan dengan tagline #KemensosHADIR," tambah Juliari.
Sejalan dengan kebijakan nasional dalam penanganan COVID-19, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Kemensos yang terus meningkat. Dari anggaran Kemensos TA 2020 semula Rp 62,76 triliun, mengalami penambahan menjadi Rp 104,4 triliun, dan kemudian Rp 124,76 triliun.
"Dan terakhir mendapat penambahan menjadi Rp 134,008 triliun," katanya.
Dalam bidang perlindungan sosial, Kemensos meluncurkan berbagai bantuan sosial, yakni bansos reguler, bansos khusus, dan bansos tambahan. Untuk bansos reguler, Kemensos melakukan perluasan sasaran dan peningkatan indeks bantuan.
"Sejauh ini, bansos dapat kami salurkan tepat waktu dan tepat sasaran," kata Juliari.
Bahkan, lanjutnya, ada tiga bansos yang sudah rampung disalurkan. Terdapat 3 bansos yang mencapai 100% penyalurannya yakni bansos PKH, bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan BSB.
Meskipun anggaran terus meningkat, tetapi pada saat bersamaan dibarengi dengan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, akuntabel dan transparan. Dalam Laporan Keuangan Kemensos TA 2019, Kemensos mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini adalah predikat WTP ke-4 kali berturut-turut dari BPK.
Selain untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran masyarakat terdampak, bansos juga efektif menggerakkan perekonomian di tengah perlambatan pertumbuhan.
"Pagu anggaran Kemensos sebesar Rp 128,9 triliun, atau lebih separuh, masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," katanya.
Diungkapkannya, anggaran jumbo, tetapi Kemensos mampu menunjukkan kinerja anggaran yang memuaskan. Realisasi anggaran PEN di Kemensos terus mencetak persentase tertinggi. Per 3 November, Kemensos telah merealisasikan anggaran PEN sebesar Rp 112,7 triliun atau 87,44 persen dari anggaran.
"Demikian pula realisasi anggaran secara umum di Kemensos, juga persentasenya tertinggi. Hal ini menunjukkan kontribusi Kemensos dalam PEN berdampak signifikan bagi perputaran roda perekonomian," kata Juliari.
"Penanganan dampak pandemi dilakukan Kemensos dan jajaran dengan penuh dedikasi dan menerapkan inovasi. Sejak awal pandemi, saya selaku Menteri Sosial dan jajaran sepekan 3-4 kali turun ke lapangan memastikan bantuan diterima masyarakat," imbuhnya.
Lalu inovasi dilakukan dengan menyederhanakan prosedur sehingga bansos tersalur cepat dan tepat sasaran, dan melakukan terobosan. Seperti pada Program Sembako/BPNT, KPM menerima pencairan bantuan setiap bulan dari sebelumnya per-3 bulan.
Sementara untuk Bansos Tunai (BST), Kemensos menginstruksikan PT Pos Indonesia untuk memperpanjang waktu buka loket lebih pagi dan lebih malam; memperbanyak loket sehingga lebih banyak KPM terlayani; membuka layanan ke komunitas (kantor desa/kelurahan, sekolah, dan lain-lain); dan jemput bola ke rumah KPM yang lansia dan sakit.
Kemensos juga melakukan terobosan dengan salur Bansos Sembako ke komunitas, untuk memastikan kelompok- kelompok masyarakat yang belum terjangkau bantuan bisa mendapatkan bantuan. Kelompok/komunitas yang sudah terjangkau bantuan antara lain, Ansor, Muhammadiyah, GAMKI, IMI, kelompok mahasiswa, PARFI, Bamus Betawi, dan lain-lain
"Alhamdulilah, langkah Kemensos mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Lembaga survei Alvara Research Center, Charta Politica, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan juga lembaga survei lainnya juga senada menyatakan bahwa kinerja Kemensos memuaskan dan bansos semakin tepat sasaran, ada kepuasan, dan terus meningkat," katanya.
(akn/ega)