Kelompok Ali Kalora Sisa 11 Orang, Punya 2 Senjata Api

Kelompok Ali Kalora Sisa 11 Orang, Punya 2 Senjata Api

Idham Kholid - detikNews
Selasa, 01 Des 2020 15:14 WIB
Sosok Ali Kalora yang diburu polisi
Sosok Ali Kalora yang diburu Satgas Tinombala. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Satgas Tinombala, yang merupakan gabungan TNI-Polri, masih memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sulawesi Tengah (Sulteng). Anggota kelompok Ali Kalora tercatat tinggal 11 orang.

"(Anggota) Ali Kalora ada 11 orang, termasuk Ali Kalora," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).

Didik mengatakan kelompok Ali Kalora diperkirakan memiliki 2 senjata api. Rinciannya, 1 senjata laras panjang dan 1 laras pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persenjataan mereka kemarin yang nampak itu kan satu senjata panjang dipegang Ali Kalora, sama satu lagi senjata pendek," kata Didik.

"Karena beberapa hari kemarin sempat juga dapat satu toh yang ketembak dua itu kan ada senpinya itu. Sementara yang terdeteksi karena kemarin saksi yang melihat senjata panjang satu, sama satu pendek," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara pemasok amunisi ke kelompok Ali Kalora masih diselidiki. Didik menuturkan kelompok Ali Kalora berada di kawasan Gunung Biru.

"Pemasoknya ini yang kita belum tahu dari mana dapat peluru, tim intelijen masih melakukan penyelidikan dari mana senjata-senjata itu, bisa saja itu senjata yang dari dulu dulu turun-temurun. Pemasoknya kita belum tahu," ucapnya.

Diketahui Satgas Tinombala dikerahkan untuk memburu dan menangkap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Sebelumnya Satgas Tinombala menindak tegas dua anak buah Ali Kalora pada Selasa (17/11) pagi. Kedua buron yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz.

Barang bukti yang diamankan Satgas Tinombala di antaranya 1 pucuk senjata revolver, 2 buah bom lontong, 20 butir munisi 5,56 mm, 4 butir munisi revolver, 1 buah GPS, 1 buah kompas, 2 buah head lamp, 6 buah korek api, kunci motor, uang tunai Rp 360 ribu, 1 renceng antinyamuk, 9 buah baterai, 3 bungkus kopi, 2 pasang sepatu, 2 tas selempang, 2 tas gendong, 1 buah terpal, 1 sisir dari jarum, 1 cermin, 2 sikat gigi, dan pakaian.

Kemudian, terjadi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi, Sulteng. Korban ada yang dibakar hingga ditebas.

Pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut. Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan jajarannya menindak tegas Ali Kalora dan kawan-kawan.

"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka (Ali Kalora dkk). Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11).

Idham memastikan perburuan Ali Kalora cs sudah dilakukan. Polisi, sebut dia, akan mencari tempat persembunyian mereka.

"Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora," ujar Idham.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembunuhan sadis di Sigi itu sebagai tindakan biadab.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads