.webp)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan penghargaan Wildlife Survival Achievement Award kepada detikcom. Penghargaan itu diberikan atas konsistensi detikcom mengawal pemberitaan terkait isu lingkungan hidup di Indonesia.
"KLHK menyerahkan Wildlife Survival Achievement Award untuk media detikcom atas perannya sebagai media yang konsisten mengawal isu lingkungan hidup Indonesia," kata Menteri Siti Nurbaya dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020).
Penghargaan itu diberikan pada acara bedah buku 'Bonita Hikayat Sang Raja' karya jurnalis detikcom almarhum Haidir Anwar Tanjung, Jumat (27/11) di Arboretum Lukito Daryati gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wamen Alue Dohong, mantan Menteri LHK Sarwono Kusumaatmadja, Direktur Utama Detiknetwork Abdul Aziz, Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Agung Setia, dan para dirjen di KLHK.
Haidir Anwar Tanjung berpulang pada Kamis (19/11). Penghargaan dari KLHK itu kemudian langsung diterima oleh Direktur Utama Detiknetwork Abdul Aziz. Dalam sambutannya, Aziz merasa bangga memiliki jurnalis senior yang menjadi panutan karena kiprahnya di dunia jurnalistik mengenai isu konservasi satwa langka yang sangat menggema.
"Kami tentu saja dari detikcom merasa bahagia karena memang Bang Haidir ini adalah contoh sosok wartawan senior yang menjadi panutan kami. Saya bergabung 2016, bayangkan Bang Haidir bergabung itu 2001, jadi rentannya sudah luar biasa, tapi kiprahnya beliau ini sangat menjadi panutan dan bukan hanya, maaf saya kira kalau ada teman-teman dari Kompas dari teman-teman yang lain bukan hanya di detikcom, tapi beliau juga adalah panutan-panutan bagi media-media lain," kata Aziz.
 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan penghargaan Wildlife Survival Achievement Award kepada detikcom. (Foto: dok. Istimewa) |
Aziz menyebut almarhum Haidir adalah jurnalis yang mampu membuat berita secara lengkap dan berimbang. Aziz menyebut detikcom pun telah memberikan penghargaan kepada almarhum Haidir dan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Pemberitaan tentang lingkungan hidup khususnya itu, kita semua tidak hanya dari sisi yang kanan, tapi juga dari sisi yang kiri, sehingga kita mendapatkan satu berita yang lengkap, Pak Wamen. Oleh karenanya, bagi kita, penghargaan kepada beliau kami sudah laksanakan juga sebagai perusahaan yang menaungi beliau dan insyaallah kita akan memberikan bantuan kepada beliau sesuai dengan aturan yang sudah kita sepakati," tutur Aziz.
Aziz berharap bantuan yang diberikan bisa dipergunakan anak-anak Haidir untuk bisa sekolah sampai ke jenjang menengah atas. Bahkan, kata Aziz, bila perlu sampai ke tingkat perguruan tinggi.
"Misalnya anak-anak beliau juga kita berharap dengan bantuan dari pemerintah juga dan kita sudah upayakan minimal karena anak-anaknya ini kelas IV dan kelas VI sehingga mereka bisa sekolah sampai SMA, minimal sampai SMA, syukur-syukur sampai perguruan tinggi," ujar Aziz.
Aziz mengaku sangat kehilangan sosok Haidir. Di mata Aziz, Haidir tak akan bisa tergantikan oleh siapa pun. Aziz pun mengaku kesulitan mencari pengganti almarhum.
"Oleh karenanya, kami sangat kehilangan, sangat kehilangan, dan sampai dengan hari ini itu kita bingung siapa pengganti beliau. Oleh karenanya, saya tadi bisik-bisik dengan adik beliau, adik beliau kebetulan wartawan sama, dari Okezone, saya bilang 'siapa ya nanti penggantinya' ya kita pikirin sama-samalah ya," ungkapnya.
