Wakil Ketua MPR Syariefuddin Hasan mengatakan siapapun yang mencari sosok pemimpin bisa mendatangi pesantren-pesantren. Ini karena pesantren memberikan bekal kepada para santri pengetahuan agama dan ilmu umum, karena seorang pemimpin mesti memiliki 2 pengetahuan tersebut.
"Kalau ingin mendapatkan pemimpin datanglah ke pondok pesantren. Pemimpin yang bagus adalah pemimpin yang pengetahuan ilmu umum dan akhirat. Karena harus ada keseimbangan. Pemimpin sebaiknya menguasai ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama," kata Syarief Hasan dalam keterangannya, Minggu (29/11/2020).
Hal tersebut disampaikan Syarief dalam Temu Tokoh Nasional di Pondok Pesantren Al Falak, Loji Bogor Barat. Hadir dalam Temu Tokoh Nasional ini Staf Ahli Wakil Ketua MPR Jafar Hafsah dan pengasuh Ponpes Al Falak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syarief di pondok pesantren seperti pondok pesantren Al Falak para santri diajarkan ilmu agama dan ilmu umum. Hal itu terbukti dari pengetahuan para santri tentang ilmu umum ketika Syarief mengajukan beberapa pertanyaan kepada para santri tentang MPR dan Pancasila.
Dalam kesempatan tersebut Syarief Hasan bertanya tentang kewenangan MPR, Pancasila, dan tentang lambang Bhinneka Tunggal Ika. Ketika Syarief Hasan meminta santri menyebutkan sila-sila Pancasila, santri pun bisa menjawab dengan lancar sila-sila Pancasila.
"Pondok pesantren Pancasilais sejati. Pondok pesantren gudangnya para Pancasilais. Kalau ingin mendapatkan pemimpin datanglah ke pesantren," tandasnya
Tak hanya itu para santri juga dapat menjawab pertanyaan lainnya seperti kewenangan MPR, antara lain melantik presiden dan wakil presiden, menetapkan dan mengubah UUD.
"Luar biasa santri pesantren Al Falak ini. Semua pertanyaan bisa dijawab dengan benar. Santri harus menguasai ilmu agama dan ilmu umum," ucap Syarief Hasan
Syarief Hasan pun meminta para santri berani tampil ke depan. Karena menurutnya, generasi muda harus tampil ke depan dan tidak boleh malu-malu.
"Generasi muda adalah harapan bangsa. Kalian yang akan menjadi pemimpin bangsa menggantikan kami-kami," kata Syarief.
Politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan para santri untuk tidak takut bila berbuat kesalahan. Karena, lanjut Syarief, kesalahan dan kegagalan justru adalah awal dari kesuksesan.
"Tidak ada orang yang berhasil tanpa berbuat kesalahan dan tanpa pernah gagal. Karena itu para santri harus berani tampil," pungkasnya.
Sebagai informasi, Pondok Pesantren Al Falak merupakan pondok pesantren tertua yang didirikan pada 17 Agustus 1901. Pondok pesantren ini didirikan oleh K.H. Tb Muhammad Falak Abbas atau biasa dikenal Abah Falak. Kini sebanyak 300 santri menuntut ilmu di pondok pesantren ini dan sebanyak 800 siswa mengikuti pendidikan di madrasah.
(akn/ega)