Dunia berduka usai salah satu legenda sepakbola Diego Maradona pergi untuk selamanya. Semasa hidupnya, Maradona dikenal dekat dengan para pemimpin 'kiri' dunia. Namun, apakah Maradona seorang komunis?
Maradona memang dikenal memiliki ketertarikan pada ideologi kiri--komunisme dan sosialisme. Bahkan, Maradona bersahabat dengan mendiang tokoh sosialis Kuba, Fidel Castro. Dia bahkan memiliki tato Castro di kaki kirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir AFP, Jumat (27/11/2020), persahabatan mereka semakin dalam ketika Maradona menghabiskan empat tahun di Havana pada awal 2000-an untuk dirawat karena kecanduan narkoba. Dan, ketika Castro meninggal pada 2016, Maradona memberikan penghormatan yang tulus.
"Saya merasa seperti orang Kuba, mereka telah memberi saya banyak cinta selama saya sakit dan fakta bahwa hari ini saya bisa bangun setiap pagi dan saya bisa berolahraga, saya dapat berbicara dengan Anda, dengan saudara-saudara saya atau saya dapat melakukan wawancara, saya berhutang banyak pada Fidel," kata Maradona.
"Dia adalah ayah kedua bagiku, pria yang kusayangi," ungkapnya.
Maradona juga turut membuat tato bergambar wajah kamerad Castro, Che Guevara, di lengan kanannya.
Tidak hanya Castro, Maradona juga dekat dengan pemimpin negara-negara sosialis Amerika Latin. Dia berhubungan baik dengan Hugo Chavez dan Nicolas Maduro dari Venezuela, Evo Morales (Bolivia), serta Daniel Ortega (Nicaragua).
"Hugo Chavez mengubah cara berpikir Amerika Latin. Kami sebelumnya harus tunduk kepada Amerika Serikat dan dia menunjukkan kepada kami kalau kami bisa berdikari," kata Diego Maradona tentang Chavez, dilansir dari Telesport.
Namun, apakah Maradona seorang komunis? Kepada Andrew Cawthorne, mantan koresponden Reuters di Kuba, Maradona mengaku bukan seorang komunis.
"Saya bukan komunis, tapi saya 'Fidelista' sampai mati," kata Maradona seperti dilansir Reuters.
Kini pria yang dikenang karena 'gol tangan Tuhannya' ini pergi untuk selamanya. Maradona wafat pada Rabu (25/11/2020) malam WIB di kediamannya di Buenos Aires, Argentina, akibat henti jantung. Dia mengembuskan napas terakhir dalam usia 60 tahun.
Kiprah Maradona di jagat sepakbola sudah tidak perlu diragukan. El Pibe d'Oro mampu membawa Timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986, serta berhasil mengangkat Napoli dari tim semenjana menjadi raksasa Italia.