Menjelang pelaksanaan Pilkada 2020, Polda Kalteng telah melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan Crisis Respon Tim (CRT) selama 10 hari. Pelatihan ini berlangsung sejak 16 - 26 November 2020.
Terkait akan hal tersebut, Kapolda Kalteng Irjen Pol. Dedi Prasetyo memberikan arahan secara langsung kepada peserta pelatihan yang terdiri dari personel Ditintelkam, Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan Ditresnarkoba. Pelatihan bertempat di Lapangan Barigas Mapolda Kalteng.
"Seluruh rangkaian pelatihan yang telah dilatihkan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para personel intel dan reserse yang sigap dan tanggap serta terlatih dalam menangani pelanggaran Pilkada di Kalteng," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, lanjutnya, seluruh materi bahkan praktek yang dilakukan dapat diaplikasikan di lapangan secara maksimal guna memberikan keamanan serta kepastian hukum kepada para pelanggar aturan yang ditetapkan dalam tahapan Pilkada.
"Semoga dengan pelatihan yang diikuti oleh anggota CRT sebanyak 72 orang , 10 Polwan dan 29 pelatih dapat menciptakan sosok personel Polda Kalteng yang terlatih, responsif dan tidak mudah dilumpuhkan serta siap mengamankan jalannya Pilkada di Kalimantan Tengah," pungkasnya.
Sebagai tanda diakhirinya pelatihan tersebut, Dedi bersama undangan langsung disuguhkan simulasi pengamanan TPS dari tahap pendaftaran, pencoblosan, penghitungan dan adanya aksi protes dari salah satu simpatisan yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara yang berhasil ditangani oleh Tim CRT.
(ega/ega)