Seorang pemuda di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas gantung diri. Korban diduga kesal karena handphone yang biasa digunakan untuk bermain game dirusak.
Pemuda dengan inisial MD (19) tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri dengan tali di rumahnya di Bima, pada Kamis (26/11).
"Berdasarkan informasi sementara, yakni diduga korban merasa tidak terima HP miliknya yang selalu digunakannya untuk main game dirusak oleh orang tuanya. Itu dugaan sementara kami berdasarkan informasi di lapangan, bahwa korban kesal HP-nya dirusak," ujar Kapolsek Wera Iptu Husnain kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya sendiri berinisial N. Awalnya sang ibu tak mengira suara ketukan palu yang didengarnya ternyata kelakuan korban untuk memasang tali untuk gantung diri.
"Awalnya ibu korban mengira anaknya tersebut sedang memperbaiki sesuatu dan tidak sama sekali menegurnya. Sesaat kemudian, ibu korban naik ke rumahnya dan histeris melihat anaknya sudah menggantung diri dengan seutas ikat pinggang dalam keadaan tidak bergerak sama sekali," jelasnya.
Mendengar teriakan orang tua korban, warga di sekitar berdatangan, lalu melakukan pertolongan dengan memotong ikat pinggang yang terjerat di leher korban. Kemudian membawanya ke Puskesmas Wera dan langsung diberikan tindakan medis.
"Namun korban dinyatakan telah meninggal dunia. Keluarga korban menolak divisum dan diautopsi. Sekaligus dibuatkan surat penolakan tersebut," kata dia.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(idn/idn)