Nadiem: Kemendikbud Bukan Hanya Kementerian untuk Sekolah Negeri-Guru PNS

Nadiem: Kemendikbud Bukan Hanya Kementerian untuk Sekolah Negeri-Guru PNS

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Nov 2020 17:44 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim (Rahel Narda Chaterine/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan ucapan selamat Hari Guru Nasional. Pada peringatan Hari Guru, Nadiem mengungkapkan kebijakannya yang bertujuan meringankan beban para guru, yaitu bantuan subsidi upah (BSU) guru honorer.

"Karena ini Hari Guru Nasional, saya akan berfokus, pertama, pada hal yang berdampak pada guru kita. Jadi selamat Hari Guru Nasional," kata Nadiem dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (25/11/2020).

Mendikbud Nadiem mengatakan kebijakan BSU guru honorer merupakan bukti bahwa Kemendikbud bukan hanya kementerian untuk sekolah negeri dan guru PNS. Ia menegaskan Kemendikbud adalah kementerian untuk Republik Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BSU ini dihadirkan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para dosen, guru non-PNS. Ini adalah untuk menjawab Kemendikbud bukan hanya kementerian untuk sekolah negeri dan guru PNS. Kita adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Republik Indonesia," tegasnya.

Menurut Nadiem, pemerintah mengeluarkan anggaran Rp 3,6 triliun. Anggaran tersebut akan diberikan kepada sekitar 2 juta tenaga pendidik non-PNS.

ADVERTISEMENT

"Dan karena itu kita bertekad dan berjuang, dan alhamdulillah dengan dukungan berbagi kementerian, kita dapat Rp 3,6 triliun untuk diberikan ke 2 juta tenaga pendidik kita," ucapnya.

Bagaimana penjelasan Mendikbud Nadiem mengenai bantuan subsidi upah (BSU) untuk guru honorer? Simak halaman berikutnya

Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan memberikan bantuan subsidi upah bagi para guru honorer di Tanah Air. Bantuan yang diberikan senilai Rp 1.800.000.

"Kabar gembira hari ini adalah berkat perjuangan dari Komisi X, perjuangan dari Kemendikbud, dan juga dukungan luar biasa dari Kemenkeu, kita berhasil mendapatkan bantuan subsidi upah bagi para guru-guru honorer kita dan tenaga kependidikan yang non-PNS sebesar Rp 1,8 juta yang akan diberikan satu kali. Jadi sekaligus kita memberikannya," jelas Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X di gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11).

Nadiem menjelaskan bantuan tersebut akan diterima oleh seluruh tenaga kependidikan honorer dengan sasaran penerima sekitar 2 juta guru honorer. Mulai guru, dosen, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, hingga tenaga administrasi, baik yang berada di sekolah negeri maupun swasta.

"Jadi siapa saja itu, dosen, guru, guru honorer, dosen tidak tetap dan non-PNS, guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah, pendidik PAUD, pendidik kesetaraan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga administrasi. Jadi semuanya ada bantuannya. Di semua sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta ya. Total sasaran kita sedikit lebih dari 2 juta orang ya," jelasnya.

Nadiem mengungkapkan subsidi upah bagi guru honorer tersebut akan mendapat anggaran senilai Rp 3,6 triliun. Ia pun mengapresiasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi X DPR yang mendukung adanya bantuan upah tersebut.

Halaman 2 dari 2
(hel/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads