Pakar Nilai Millen Cyrus Lebih Tepat di Sel Pria, Ini Alasannya

Pakar Nilai Millen Cyrus Lebih Tepat di Sel Pria, Ini Alasannya

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 25 Nov 2020 09:22 WIB
Millen Cyrus atau Millendaru saat ditemui di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok.
Millen Cyrus (Hanif Hawari/detikHOT)
Jakarta -

Selebgram Millen Cyrus ditahan di sel pria usai terjerat kasus narkoba. Pakar hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, menilai tepat jika Millen ditahan di sel pria.

"Secara historis dan biologis dia laki-laki, maka akan lebih tepat kalau dia ditahan di sel laki-laki," ujar Suparji ketika dihubungi detikcom, Selasa (24/11/2020).

Suparji mengatakan akan ada sejumlah risiko bila Millen ditahan di sel perempuan. Millen, kata Suparji, terlahir sebagai laki-laki sehingga akan memiliki hasrat laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dia itu ditahan di sel perempuan itu kan berbahaya juga. Itu kan bisa tumbuh hasrat kelaki-lakiannya yang bisa timbulkan kerugian ke (tahanan) yang lain," ucap Suparji.

Namun, Suparji memaparkan ada juga risiko yang diterima Millen bila ditempatkan di sel pria. Hal itu karena perbedaan sifat kewanitaan Millen akan lebih tampak dibandingkan tahanan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Dia ditempatkan di laki-laki sementara dia adalah wanita, maka risikonya lebih kepada yang bersangkutan, artinya dia akan mungkin saja di-bully atau dilakukan hal-hal yang tidak senonoh karena itu banyak laki-laki," tutur Suparji.

Wawancara eksklusif Millen Cyrus di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, JakutWawancara eksklusif Millen Cyrus di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut. (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)

Menurut Suparji, kasus penahanan Millen Cyrus ini sangat dilema. Namun, Suparji lebih condong memilih Millen tetap ditempatkan di sel pria. Sebab, menurut Suparji, meskipun Millen tumbuh sebagai wanita, ia tetap dikodratkan sebagai laki-laki.

"Sesungguhnya perubahan atau transgender itu tidak akan mampu melawan kodratnya, artinya, meskipun dia berubah menjadi perempuan, tetapi kodrat jadi laki-laki, maximum ya yang paling dominan (sifat) laki-laki sehingga itu yang harus diikuti," katanya.

"Atau yang lebih cerdas lagi mungkin perlu dipikirkan lagi ke depannya tentang kemungkinan (sel) tahanan khusus ya untuk tidak menimbulkan dilema seperti ini," pungkasnya.

Bagaimana awal mula Millen ditangkap? simak di halaman berikutnya

Diberitakan sebelumnya, Millen ditangkap di sebuah hotel di Jakarta Utara. Millen diamankan bersama seorang pria berinisial J. Dari kasus narkoba yang menjerat Millen, polisi menyita barang bukti berupa satu alat isap sabu atau bong, sebotol minuman keras, dan sabu seberat 0,36 gram.

Millen ditahan di sel pria karena penahanan dilakukan dengan merujuk pada jenis kelamin yang tertera di identitas Millen.

"Ya (Millen akan ditempatkan di sel) sesuai dengan jenis kelamin yang tertera di KTP-nya, ya. Ya sementara di KTP-nya beliau, laki-laki," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta, Senin (23/11).

Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Reza Rahandhi mengatakan polisi masih menampung saran dari banyak pihak. Di sisi lain, dia menjelaskan sel yang dihuni Millen hanya berisikan dua tahanan. Reza meyakini antara Millen dan tahanan lainnya akan jarang berinteraksi karena mengurusi perkara masing-masing.

"Kalau dipertimbangkan sih gimana ya, kita hanya bisa nampung (saran). Karena sel itu sendiri kebetulan kan, isinya hanya berdua di dalam, berdua dalam artian saudara Millen-nya sendiri istilahnya sering kita panggil untuk izin kita pemeriksaan," kata Reza Rahandhi, di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (24/11/2020).

Kepada detikcom, Millen berharap tak ditempatkan di sel pria. Ia mengaku khawatir apabila dijebloskan ke dalam sel tahanan pria.

"Kalau untuk sel pria sih, ya jangan, maksudnya jangan sampailah semoga ada jalan yang... (diam sejenak) semoga nggak dimasukin ke sana," ungkap Millen kepada detikcom.

"Harapannya iya. Kalau bisa jangan dimasukin ke sana," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(isa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads