Kisah Nabi Nuh AS sering dikisahkan kembali, baik oleh guru di sekolahan mau pun orang tua kepada anaknya di rumah. Teladan yang bisa diambil dari kisah Nabi ketiga setelah Nabi Adam AS dan Nabi Idris AS itu salah satunya adalah kesabaran, ketabahan dan keteguhannya dalam berdakwah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Haibunda.com, Nabi Nuh berdakwah selama kurang lebih 950 tahun. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat Al Ankabut ayat 14:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
Artinya:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS untuk menyerukan tauhid kepada Bani Rasib yang saat itu tersesat menjadi penyembah berhala, dan patung. Mereka terjerumus melakukan kemaksiatan dan kemungkaran.
Padahal awalnya Bani Rasib adalah umat yang beriman kepada Allah SWT. Ada lima laki-laki sholeh dan beriman yang menjadi panutan mereka, yakni Wadd, Suwaa', Yaghut, Yauq, dan Nasr.
Namun saat kelima lelaki sholeh itu meninggal dunia, umat Bani Rasib menjadi musyrik. Mereka menyembah berhala dan menyekutukan Allah SWT. Saat itu kezaliman dan kemungkaran begitu merajalela.
Nabi Nuh AS diutus untuk mengembalikan umat Bani Rasib agar kembali kepada tauhid, menyembah hanya kepada Allah SWT. Dengan kesabaran, Nabi Nuh mulai berdakwah, mengajak menyembah hanya kepada Allah SWT, menyerukan agar melakukan amal kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan serta kemungkaran.
Namun seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, kisah Nabi Nuh AS yang berdakwah hingga ratusan tahun pengikutnya tak lebih dari 80 orang. Itu pun mereka berasal dari kalangan orang miskin dan lemah.
Banyak dari kalangan Bani Rasib yang justru ingkar dan tidak mengakui Nabi Nuh sebagai utusan Allah SWT. Seruan Nabi Nuh AS agar umat kembali beriman kepada Allah SWT dibalas dengan cemoohan serta caci maki. Bahkan mereka mengejek dan menghina Nabi Nuh AS sebagai seorang pendusta.
Kisah Nabi Nuh AS dan keteguhannya dalam berdakwah selengkapnya bisa dibaca DI SINI.
Nabi Nuh AS tetap sabar dan teguh pendirian, meski dakwahnya banyak mendapat penolakan padahal sudah berlangsung ratusan tahun. Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi itu senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. Dia serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT tentang nasib umat Bani Rasib.
Saat itulah Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Nuh AS agar membuat sebuah Bahtera atau kapal besar. Bahtera itu nantinya akan digunakan untuk mengangkut umat Nabi Nuh dan hewan-hewan ternak.
Mendapat perintah dari Allah SWT tersebut, Nabi Nuh AS kemudian menjak pengikutnya bersama-sama membuat bahtera dengan bahan kayu. Butuh waktu beberapa tahun untuk menyelesaikan bahtera itu. Bani Rasib mengejek dan mencemooh Nabi Nuh AS serta pengikutnya yang membuat bahtera padahal sedang musim kemarau.
Namun Nabi Nuh dan pengikutnya tetap meneruskan pekerjaan mereka. Setelah bahtera selesai dibuat, hujan lebat disertai angin kencang dan banjir bandang melanda daerah yang ditempati Bani Rasib. Nabi Nuh AS dan pengikutya serta sejumlah hewan ternak naik ke bahtera yang sudah dibuat. Mereka selamat dari banjir bandang yang melanda.
Adapun kaum Bani Rasib yang ingkar dengan seruan Nabi Nuh tak selamat. Istri dan anak Nabi Nuh termasuk yang tidak selamat lantaran tak mau menuruti seruan Nabi Nuh AS.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Yunus ayat 73
فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى ٱلْفُلْكِ وَجَعَلْنَٰهُمْ خَلَٰٓئِفَ وَأَغْرَقْنَا ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُنذَرِينَ
Artinya:
"Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu."
Nabi Nuh AS bersama pengikutnya yang beriman pun selamat dari hujan lebat dan banjir besar.