Golkar DKI soal Sekolah Tatap Muka: Anak-anak Jangan Jadi Korban

Golkar DKI soal Sekolah Tatap Muka: Anak-anak Jangan Jadi Korban

Eva Safitri - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 16:10 WIB
Basri Baco
Basri Baco (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Gubernur DKI Anies Baswedan akan mengkaji lebih lanjut soal kebijakan sekolah tatap muka pada Januari 2021 yang dibolehkan Mendikbud Nadiem Makarim. Golkar DKI menyarankan agar Pemprov melihat situasi kasus COVID pada Januari nanti.

"Pertama gini, kita sambut baik rencana itu namun kembali lagi semua tergantung kesiapan kita dan situasi, kalau di Januari kita belum siap dan (kasus) masih tinggi menurut saya kita tunda dulu sampai benar-benar kita yakin bisa jalani dan anak-anak tidak jadi korban," kata Ketua Fraksi GolkaR DKI Basri Baco, kepada wartawan, Senin (23/11/2020).

Kalaupun situasi memungkinkan, Baco mengatakan sekolah harus dibuka secara bertahap dan kapasitas yang diatur. Orang tua pun menurutnya diberi kebebasan untuk memutuskan anaknya untuk berangkat atau tidak ke sekolah untuk belajar tatap muka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kalau sudah kondusif) itu juga pasti tidak full setengah, bergilir, bertahap. Dan kalau ada orang tua yang tidak berani, atau ada anak yang tidak mau, nggak boleh kita paksa juga, situasi kan belum aman, terus siapa yang mau tanggung jawab kalau ada apa-apa," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menilai harus ada kajian dan persiapan yang benar-benar matang terkait kebijakan sekolah tatap muka. Jangan sampai anak-anak jadi korban nantinya.

ADVERTISEMENT

"Intinya harus ada kajian dan persiapan yang matang, jangan sampe anak-anak jadi korban karena kita terlalu nafsu untuk buka sekolah," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov akan terlebih dahulu mengkaji kebijakan sekolah tatap muka. Sebab, menurutnya, setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda.

"Sekarang begini, mengenai tatap muka di sekolah, kami sudah mendengar arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemudian dalam bulan Desember ini kami mengkaji lebih jauh di Jakarta karena kondisinya di tiap daerah tentu beda-beda," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).

Anies mengatakan yang terpenting adalah keselamatan anak-anak. Dia menyebut pihaknya juga akan berkonsultasi dengan para ahli terkait sekolah tatap muka ini.

"Tapi prinsip kita adalah keselamatan bagi anak-anak, bahkan kalau ingat di Jakarta termasuk yang paling awal untuk menutup kegiatan di sekolah, sejak 16 Maret (sebelum PSBB)," ujarnya.

"Kami akan konsultasi juga dengan ikatan-ikatan ahli di bidang kesehatan, di bidang pendidikan sehingga keputusan kita berdasarkan situasi di Jakarta," lanjut Anies.

Halaman 2 dari 2
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads