Pangdam soal Satpol PP Tak Turunkan Baliho HRS: Kalau Mereka Takut, Lalu Siapa?

Pangdam soal Satpol PP Tak Turunkan Baliho HRS: Kalau Mereka Takut, Lalu Siapa?

Wilda Nufus - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 14:28 WIB
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin apal pencegahan penyebaran COVID-19 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Agung Pambudhy
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan penurunan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS) oleh TNI karena pihak Satpol PP merasa tidak sanggup. Bahkan Dudung menyebut Satpol PP kala itu dipaksa memasang baliho Habib Rizieq lagi.

"Begini, saya kan komandan kewilayahan Jakarta, saya bekerjanya itu dengan pemerintah daerah dan bekerja dengan Kapolda, sudah ada dari pemerintah daerah melakukan (pencopotan), Satpol PP, mereka tidak sanggup mencopotkan, itu kan gitu, bahkan dia kan dipaksa suruh masang lagi kan begitu kan," kata Dudung kepada wartawan di Markas Kodam Jaya Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).

Dudung kemudian resah karena Satpol PP merasa ketakutan saat mencopot baliho Habib Rizieq. Dudung mengatakan pihak TNI memberikan bantuan karena didasari aturan dan tugas dari pemerintah daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mereka takut, kemudian siapa lagi sekarang? Kan minta bantuan ke petugas TNI. Ada tugasnya membantu pemerintah daerah, OMSP (operasi militer selain perang) itu membantu pemerintah daerah dan kepolisian," kata Dudung.

Diketahui, sindiran 'loyo' terlontar untuk Satpol PP DKI di tengah aksi prajurit TNI mencopoti baliho Habib Rizieq Syihab di Jakarta. Satpol PP pun menepis sindiran itu.

ADVERTISEMENT

Sindiran tersebut awalnya diucapkan oleh Ketua DPP PKB yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang. Marwan menilai Satpol PP DKI tidak bertaji.

"Yang kita sayangkan itu sebetulnya (tugas) Satpol PP. Tugas menurunkan baliho-baliho seperti itu memang bukan tugas Pak Dudung (Pangdam Jaya Mayjen TNI Abdurachman). Tidak selayaknya dia, itu tugas Satpol PP," kata Marwan ketika dihubungi, Jumat (20/11/).

"Tapi Satpol PP kita ini lho kok loyo, memble?" lanjutnya.

Penjelasan Pangdam Jaya perintahkan turunkan baliho Habib Rizieq di halaman selanjutnya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman juga sudah menjelaskan mengapa pihaknya yang turun mencopot baliho-baliho Habib Rizieq karena tak berizin. Dudung menyebut Satpol PP DKI dihadang oleh Front Pembela Islam (FPI) saat hendak menurunkan baliho Rizieq.

"Kemudian karena (yang) turunkannya Pol PP kemudian diadang oleh FPI, kemudian didemo suruh pasang lagi," kata Dudung sebelumnya.

Dudung mengecam tindakan FPI yang menghadang dan memerintahkan Satpol PP memasang kembali baliho Habib Rizieq. Mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) itu tidak ingin ada organisasi yang meresahkan masyarakat dengan tidak menaati hukum yang berlaku di Tanah Air.

"Lah emang dia ini siapa. Dia ini siapa, organisasi apa? Kok pemerintah yang jelas-jelas Pol PP kok ya, pemerintah itu jelas organisasinya ya, strukturnya sudah jelas, kok bisa takut sama mereka (FPI). Mereka (FPI) itu siapa?" tegas Dudung.

"Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan dengan membuat aturan-aturan yang menurut dianya sendiri. Ini negara hukum, harus ada ketetapan hukum yang benar," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads