detikcom membantah kabar yang menyebut salah seorang editornya--Odilia Winneke--bagian dari politik praktis. Kabar itu jelas hoax dan termasuk doxing serta bullying.
Pemimpin Redaksi Alfito Deannova Gintings mengecam keras segala bentuk intimidasi di media sosial yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Odilia sehari-hari merupakan editor di kanal detikFood. Di mana konten yang diulasnya sehari-hari terkait dengan resep-resep dan wisata kuliner. Jadi tuduhan yang menyebut yang bersangkutan (Odilia, red) sampai naik panser untuk membela salah satu kubu politik itu merupakan tuduhan yang tidak masuk akal," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kesalahan lain yang diedarkan oleh pihak tidak bertanggung jawab tersebut adalah detikcom disebut sebagai bagian dari Grup Gramedia. Ini juga merupakan kekeliruan karena yang sebenarnya adalah detikcom merupakan bagian dari Transmedia.
Akhir kata, detikcom dan karyawannya hanya melaksanakan kegiatan jurnalistik sesuai kaidah yang berlaku, yakni UU Pers, kode etik jurnalistik, dan pedoman media siber atas dasar kebenaran dan keadilan.
"Kami tidak akan pernah terlibat dalam politik praktis dan kegiatan-kegiatan turunannya. Tindakan doxing yang dialami Odilia adalah upaya-upaya mengganggu kerja jurnalistik detikcom," pungkas Alfito.
(ash/van)