Pangdam Jaya Tak Kendor Copot Baliho Habib Rizieq Meski Dikritik

Round-Up

Pangdam Jaya Tak Kendor Copot Baliho Habib Rizieq Meski Dikritik

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 22 Nov 2020 07:00 WIB
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin apal pencegahan penyebaran COVID-19 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Agung Pambudhy
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Perintah Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman kepada prajuritnya untuk mencopot baliho Habib Rizieq memang menuai kontroversi. Namun Dudung tak kendor meski menghadapi banyak kontroversi.

Suara kritis datang dari para politikus. Ada Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiono yang meminta TNI kembali ke tugas pokoknya. Tugas menurunkan baliho bukanlah milik TNI, melainkan milik Satpol PP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada institusi-institusi lain yang lebih berwenang untuk menertibkan itu," kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiono kepada wartawan, Jumat (20/11).

Wakil Ketua Komisi I Bambang Kristiono (situs www.dpr.go.id)Wakil Ketua Komisi I Bambang Kristiono (situs www.dpr.go.id)

PKS juga bersikap senada. Wakil Ketua Komisi I DPR dari PKS, Abdul Kharis Almasyhari menyarankan sebaiknya urusan mencopot baliho diserahkan kepada Satpol PP saja. Tak perlu TNI turun tangan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

ADVERTISEMENT

"Baliho itu kan bagian Satpol PP, biarlah urusan Satpol PP. Kalau misalkan, boleh juga sih kalau tentara dilibatkan, tapi sifatnya diminta bantuan," kata ketika dihubungi, Jumat (20/11).

Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari (Zhacky/detikcom)Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari (Zhacky/detikcom)

Mayjen Dudung tak gentar. Dia berpendapat militer tidak bisa diam saja melihat kondisi ini. Militer harus bergerak, tidak boleh berpangku tangan.

"Ya kalau sesuai fungsinya, menunggu ancaman dari luar, kapan kerjanya? Terus mau diam saja?" ujar Dudung kepada detikcom, Sabtu (21/11).

Tonton video 'Kapolda Metro Dukung Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya, Mayjen TNI Dudung menyatakan Satpol PP dan polisi sudah tak berani bertindak, maka militer turun tangan:

Dudung mengatakan memberi perintah kepada jajaran Kodam Jaya untuk mencopot baliho Habib Rizieq karena Satpol PP dan kepolisian tak berdaya. Dia menegaskan akan terus melakukan pencopotan baliho Habib Rizieq.

"Sementara Pol PP dan Polri sudah nggak berani bertindak, saya akan terus lakukan (pencopotan baliho Habib Rizieq)," tegas Dudung.

Bahkan, pihak TNI juga dibantu masyarakat saat menurunkan baliho Rizieq. FPI, kelompok pendukung Rizieq, turut membantu kegiatan ini.

"Saya akan terus lakukan dan sekarang gabung dengan Pol PP, Polri dan bahkan masyarakat FPI yang turut gabung mencopot baliho tersebut," kata Dudung.

Kegiatan pencopotan baliho Habib Rizieq SyihabKegiatan pencopotan baliho Habib Rizieq Syihab Foto: dok. istimewa

Nampak dua orang berkopiah putih, yang salah satunya memakai gamis putih berada di lokasi pencopotan baliho bergambar sosok Habib Rizieq. Pencopotan itu terlihat dilakukan saat langit sudah gelap.

Dalam kesempatan yang sama, Dudung menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya terkait pencopotan baliho Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab. Dudung menyampaikan tidak akan berdiam diri dan akan terus menertibkan baliho-baliho Habib Rizieq.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads