Bandara Polonia Padat, Garuda Bikin Dedicated Terminal

Bandara Polonia Padat, Garuda Bikin Dedicated Terminal

- detikNews
Rabu, 25 Jan 2006 16:53 WIB
Medan - Tingginya frekuensi penerbangan di Bandara Polonia Medan menyebabkan kepadatan penumpang di terminal keberangkatan domestik. Penumpang sering berdesakan saat melewati pintu masuk. Tak mau calon penumpangnya 'teraniaya', Garuda Indonesia merencanakan pembangunan dedicated terminal khusus untuk penumpangnya. Menurut Yona Mardiona, General Manager Garuda Indonesia Cabang Medan, usulan untuk pembuatan dedicated terminal itu sudah diajukan kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Polonia Medan sejak akhir 2005 lalu. Namun sejauh ini masih belum mendapat tanggapan. "Kita harapkan dalam satu atau dua bulan ini, usulan itu bisa disetujui. Kalau persetujuan sudah diperoleh, kita harapkan pada tahun 2006 ini pembangunannya sudah bisa diselesaikan," kata Yona Mardiona kepada wartawan, Rabu (25/1/2006), di kantornya Jalan Monginsidi, Medan. Menurut Mardiona, rencana pembangunan dedicated terminal ini disampaikan menyusul banyaknya keluhan penumpang Garuda Indonesia saat check in di Bandara Polonia. Gerbang masuk yang hanya satu di terminal keberangkatan menyebabkan antrean calon penumpang. Apalagi pada jam padat seperti siang hari, pada masa liburan (peak season). Kepadatan meningkat drastis. Dengan kondisi yang sekarang ini, kapasitas bandara memang cukup memprihatinkan. Terminal penumpang domestik yang luasnya 7.941 meter persegi saat ini harus menampung 1.810 orang yang datang bersamaan. Data dari Bandara Polonia menunjukkan pada tahun 1998 tercatat hanya ada 56 penerbangan dalam sehari, namun sekarang sudah melonjak menjadi sekitar 150 penerbangan per hari. Kemudian, selama tahun 1998 tercatat ada 13.713 penerbangan domestik dan 4.387 tujuan internasional. Namun pada 2004 jumlahnya sudah mencapai 35.100 penerbangan domestik dan 8.266 penerbangan internasional, dengan jumlah penumpang lebih dari 2.736.000 orang. Persoalan ketidaknyamanan penumpang ini, kata Mardiona, kemudian disampaikan kepada managemen Garuda Indonesia, maka lahirlah usulan pembuatan dedicated terminal ini. Dalam usulan itu disampaikan, Garuda akan membangun satu bangunan pada tanah kosong yang ada di antara VIP Room dan Terminal Keberangkatan Domestik. Bangunan ini akan dibuat dua lantai. Lantai pertama untuk kedatangan, dan lantai dua untuk keberangkatan. Seluruh penumpang Garuda berangkat dan tiba melalui bangunan ini, dengan demikian akan mengurangi kepadatan di terminal keberangkatan domestik. Sejauh ini biaya pembuatan bangunan maupun skema pembayaran kepada PT Angkasa Pura II masih belum ada, karena usulan ini masih belum jelas persetujuannya. "Sistem perhitungannya terserah bagaimana hasil negosiasi. Apakah dihitung berdasarkan jumlah penumpang, atau bagaimana. Tetapi yang pasti kita tidak akan men-charge penumpang untuk ini karena merupakan bagian dari pelayanan Garuda," ujar Mardiona sembari menepis kemungkinan airlines yang lain akan cemburu, sebab fasilitas ini tidak diminta secara gratis. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads