Bekas lahan tambang menjadi telaga cantik hadir di Telaga Batu Arang (TBA), Sangatta Kalimantan Timur, reklamasi pasca-tambang milik PT Kaltim Prima Coal. Dengan mengangkat konsep eco tourism, kawasan seluas 270 hektare dengan telaga seluas 12,43 hektare ini telah direklamasi sejak 2001.
Kini Telaga Batu Arang menjadi wisata edukasi, kebun botani, dan hewani. Berdasarkan keterangan resmi KPC disebutkan bahwa telaga di TBA yang sebelumnya kolam pengendapan telah berubah menjadi objek wisata utama dan keanekaragaman hayati melalui rehabilitasi lahan yang telah mengundang berbagai hewan endemic.
Air dari telaga dikategorikan kelas A, yakni air baku air minum oleh BPPT dan dapat menjadi sumber air PDAM. Selain telaga, beberapa area yang bisa dikunjungi saat ini yaitu Bukit Pandang. Bukit ini menyajikan pemandangan ke berbagai arah mencakup Taman Nasional Kutai (TNK), Sungai Sangatta, Tambang KPC, dan keindahan danau secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Telaga Batu Arang masih dalam proses penyiapan infrastruktur dan uji coba berbagai obyek wisata yang ada, sehingga baru dipakai untuk acara perusahaan dan kalangan terbatas. Diharapkan saat lokasi reklamasi pasca tambang ini sudah siap untuk objek wisata, akan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar tambang.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan kegiatan pertambangan kerap kali meninggalkan lahan dengan kondisi banyak lubang galian. Reklamasi pasca-tambang menjadi upaya yang harus dilakukan untuk mengembalikan lahan agar bisa dimanfaatkan dan produktif kembali, salah satunya untuk wisata.
"Reklamasi pasca-tambang yang baik menjadi indikator bahwa perusahaan peduli dengan keberlangsungan lingkungan baik bagi lahan itu sendiri maupun membangun masyarakat sekitar," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2020).
"Untuk tempat wisata alam dan edukasi misalnya, jika dikelola dengan baik, bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya," imbuhnya.
(akn/ega)