Petrokimia Gresik menggelar panen raya kentang pada lahan demonstration plot (demplot) seluas 3 hektare di Desa Sajan, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di lahan demplot tersebut, Petrokimia Gresik menggunakan pupuk NPK Petro Ningrat dan NPK Phonska Plus untuk meningkatkan produktivitas.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan Sembalun menjadi kawasan pertanian yang sangat potensial karena didukung agroklimat yang sesuai dan petani yang sudah berpengalaman. Pemerintah pusat memproyeksikan Kecamatan Sembalun sebagai sentra pengembangan produksi hortikultura kentang nasional, termasuk pembenihan.
Petrokimia Gresik ikut mendukung upaya tersebut dengan menjadikan Desa Sajan di Kecamatan Sembalun sebagai kampung percontohan lokasi demplot menggunakan produk-produk komersil unggulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain pupuk, kami juga bekerja sama dengan anak perusahaan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku untuk memberikan kawalan pengendalian hama agar hasilnya lebih optimal," jelas Dwi dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2020).
Demplot di Sembalun, kata Dwi, merupakan pilot project untuk tanaman kentang dengan menggunakan tiga formulasi pemupukan Petrokimia Gresik. Lahan pertama menggunakan satu ton pupuk Petro Ningrat, lahan kedua 500 kilogram Petro Ningrat dan 500 kg Phonska Plus, dan lahan ketiga menggunakan 1 ton Phonska Plus. Petrokimia Gresik juga menggunakan pupuk hayati Petro Biofertil dan Sinar Bio untuk ketiga lahan tersebut.
Dwi menerangkan dengan formulasi pemupukan tersebut secara vegetatif menunjukkan jumlah daun, kondisi ranting, tinggi tanaman, dan ketahanan yang bagus. Sedangkan dari sisi generatif jumlah rata-rata umbi yang dihasilkan mencapai 40 hingga 50 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman, meningkat dari kebiasaan petani setempat yang hanya menghasilkan 20 sampai 30 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman.
"Dengan meningkatnya produktivitas tanaman kentang, selain membantu pemerintah mengamankan stok pangan nasional, juga dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat," imbuh Dwi.
Ia berharap formulasi pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik ini dapat diduplikasi oleh petani kentang lainnya di Sembalun atau Lombok Timur.
"Ke depan program ini akan dikloning dan diaplikasikan di berbagai daerah lainnya di Tanah Air, dari Sembalun untuk Indonesia," tandas Dwi Satriyo.
Dalam pelaksanaan panen raya tersebut Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Pembina Penyuluh Swadaya Sembalun, Pending Dadih. Ia menjelaskan demplot Petrokimia Gresik menghasilkan kentang berkualitas premium sehingga tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi sudah bisa masuk sebagai bahan baku di industri makanan.
"Ini yang dibutuhkan petani kentang, tidak hanya produktivitas tinggi, tapi kualitas yang premium. Apabila sudah masuk ke industri, petabi mempunyai jaringan pemasaran yang sudah terjaga," kata dia.
Salah satu tokoh masyarakat sekaligus petani Sembalun, Aziz mengungkapkan potensi lahan hortikultura Sembalun seluas 2.700 hektare. Untuk komoditas kentang, petani Sembalun mampu memproduksi hingga 6.000 ton setahun. Dengan ada perlakukan seperti demplot Petrokimia Gresik, ia memperkirakan akan ada peningkatan sekitar 40%.
"Rata-rata produksi kentang industri nasional antara 12 sampai 15 ton per hektare, sedangkan di Sembalun bisa 18 sampai 20 ton. Demplot ini mampu menghasilkan hingga 32 ton kentang. Hasil nyata ini pasti akan menjadikan petani Sembalun mengaplikasikan rekomendasi pemupukan Petrokimia Gresik," urai Aziz.
Dalam agenda panen raya tersebut Petrokimia Gresik juga menggelar penyemprotan massal lahan tanaman kentang menggunakan pupuk organik cair Phonska Oca. Petrokimia Gresik mengajak seluruh petani khususnya di Kecamatan Sembalun untuk menerapkan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan agar produktivitas pertanian meningkat dan kesuburan lahan pertanian tetap terjaga.
Kampung Petrokimia Gresik
Sementara itu, sebelumnya Dwi Satriyo juga meresmikan Kampung Petrokimia Gresik di Kedai Kopi Sembalun, Selasa (17/11). Kampung ini menyediakan layanan one stop solution pertanian di Lombok Timur, bahkan di Pulau Lombok dengan menyediakan seluruh kebutuhan petani dari hulu hingga hilir, mulai pupuk, benih, pestisida dan insektisida.
Petrokimia Gresik juga menghadirkan mobil uji tanah (MUT) di kampung tersebut. Layanan MUT berfungsi untuk menguji tingkat kesuburan tanah dan memberikan konsultasi pertanian secara gratis. Petani cukup membawa sampel tanah dari lahan pertaniannya, kemudian dalam waktu singkat dapat mengetahui kandungan tanah sekaligus mendapatkan rekomendasi pemupukan yang tepat.
"Dengan begitu, harapan dan asa untuk membangkitkan kembali Sembalun pada khususnya dan Lombok pada umumnya sebagai sentra produksi hortikultura nasional bukan menjadi hal yang mustahil untuk kita capai," terang Dwi.
Ia mengungkapkan pemilihan Kedai Sawah sebagai Kampung Petrokimia Gresik dikarenakan lokasinya sangat strategis di tengah-tengah area pertanian hortikultura di Kecamatan Sembalun. Petrokimia Gresik bersama Kedai Sawah Sembalun mengangkat konsep kedai yang menyuguhkan nuansa alam Gunung Rinjani dan pemandangan perbukitan Sembalun.
Kampung Petrokimia Gresik di Kedai Sawah Sembalun ini juga menyajikan makanan lokal dan modern, tempat pemajangan produk UMKM lokal serta mengangkat konsep agrowisata seperti pemandangan Gunung Rinjani, photobooth, san petik stroberi.
"Melalui Kampung Petrokimia Gresik di Kedai Sawah Sembalun ini, kami harapkan dapat menciptakan new customer experiences bagi seluruh pengunjung yang datang serta dapat menjadi pilihan masyarakat sebagai sarana Agro Edu Wisata sehingga dapat meningkatkan kecintaan pada dunia pertanian," papar Dwi.
(ega/ega)