Jokowi Soroti Dana Konstruksi Rp 40 T Akhir Tahun: Bangun Jembatan Ya Ambruk

Jokowi Soroti Dana Konstruksi Rp 40 T Akhir Tahun: Bangun Jembatan Ya Ambruk

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 18 Nov 2020 12:05 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Kris/Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti proses konstruksi yang mencapai Rp 40 triliun jelang akhir tahun. Jokowi mempertanyakan kualitas proyek yang dikerjakan di akhir tahun.

"November masih Rp 40 triliun, itu adalah konstruksi. Terus nanti kalau selesai barangnya kayak apa? Kalau bangunan ya ambruk, kalau jembatan ya ambruk. Hanya berapa bulan. Jangan sampai semua diulang-ulang, semuanya menumpuk di akhir tahun," kata Jokowi dalam Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Untuk itu, Jokowi mendorong kementerian/lembaga ataupun pemerintah di daerah untuk mempercepat realisasi belanja. Jokowi juga menjamin adanya payung hukum dalam pengadaan barang dan jasa dan meminta jangan sampai ada niatan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan proteksi seperti itu, harusnya kita para pejabat yang diberikan amanah berani ambil risiko, tidak ada mens rea korupsi, tidak ada niat untuk korupsi. Saya ingin menekankan lagi kepada aparat pengawas intern pemerintah, APIP kita bagian solusi percepatan, jangan sebaliknya, jadi bagian dari masalah memperpanjang proses, menghambat," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan kepada aparat hukum untuk mengedepankan upaya pencegahan dalam mengawasi pengadaan barang dan jasa. Jangan sampai ada potensi masalah, aparat hukum baru mengingatkan pejabat lain.

ADVERTISEMENT

"Aparat hukum diminta mengedepankan aspek pencegahan. Dengan cara apa? Dengan lebih proaktif, jangan menunggu sampai ada masalah, kalau ada potensi masalah segera diingatkan. Jangan sampai pejabat dan aparat pemerintah dibiarkan terperosok, setelah terperosok baru diberi tahu," ujar Jokowi.

Arahan lain Jokowi di halaman selanjutnya:

Tetapi Jokowi berpesan kepada penegak hukum untuk menindak pejabat yang melakukan praktik korupsi pengadaan barang dan jasa. Jokowi ingin aparat tidak kompromi.

"Tapi kalau sudah ada niatan, mens rea, saya minta tidak ada kompromi. Tindak dengan setegas-tegasnya. Ini saya perlu sampaikan berulang-ulang agar kita kerja dalam satu visi, memiliki cara pandang yang sama, sehingga ada kecepatan, ketepatan, tapi semuanya dijalankan dengan tata kelola dan transparan dan akuntabel dan dikawal dengan penegakan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu," jelas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi Corona (COVID-19), penerapan 'gas dan rem' harus dengan cermat dilakukan. Jokowi memuji kinerja para kepala daerah dalam penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing.

"Yang sering saya sampaikan gas dan rem harus betul-betul dikendalikan, dikelola, dan di-manage dengan baik. Alhamdulillah urusan COVID, saya dapat angka-angka seperti ini di daerah mana, negara mana, untuk Indonesia kasus-kasus aktif rata-rata hari ini di angka 12,73 persen, rata-rata kasus aktif dunia 27,97 persen, kita jauh lebih baik. Patut kita syukuri. Semua gubernur, bupati, wali kota bekerja baik mengendalikan COVID," sebut Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads