GNPF Ulama Sumut mengatakan bakal menggelar kegiatan reuni 212 di Medan. Format kegiatan reuni 212 masih dalam pembahasan.
"Ada (reuni), tapi formatnya masih kita bahas," kata Wakil Ketua GNPF Ulama Sumut Tumpal Panggabean saat dimintai konfirmasi, Selasa (18/11/2020).
Baca juga: Penundaan Bersyarat Reuni 212 |
Tumpal tidak menjelaskan di mana dan kapan kegiatan ini dilaksanakan. Dia mengatakan kegiatan ini akan digelar GNPF Ulama bersama Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan ormas Islam lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumpal mengatakan format kegiatan reuni 212 tahun ini bisa berbeda dengan yang dilakukan di Jakarta.
"Bisa jadi kita formatnya beda," jelasnya.
Sebelumnya, reuni 212, yang seharusnya digelar pada 2 Desember 2020 di Monas, Jakarta, ditunda. Pihak panitia melontarkan syarat terkait Pilkada 2020 di balik penundaan itu.
Reuni 212 menjadi 'acara tahunan' para peserta aksi 212 yang awalnya digelar pada 2 Desember 2016. Saat itu, massa datang ke Monas terkait kasus penistaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Setelahnya, para peserta aksi 212 berkumpul kembali di Monas untuk reuni setiap tahun. Hanya, tahun ini berbeda.
FPI, PA 212 dan GNPF Ulama memutuskan menunda penyelenggaraan reuni 212 pada 2 Desember 2020. Apa alasannya? Simak di halaman berikutnya.
"Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020 DITUNDA untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan pilkada serentak 2020," kata FPI dkk.
Namun FPI dkk mengaku bakal mengamati pelaksanaan pilkada, yang pencoblosannya digelar pada 9 Desember 2020. Jika mereka melihat ada kerumunan yang dibiarkan, FPI dkk bakal tetap menggelar reuni 212.
"Pelaksanaan reuni 212 tahun 2020 ditunda untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Jika ada pembiaran kerumunan oleh pemerintah, reuni 212 tahun 2020 akan tetap digelar di waktu yang tepat," kata FPI, PA 212, dan GNPF Ulama dalam keterangannya.
Pihak FPI dkk bakal menggelar acara pengganti reuni 212, yakni dialog nasional yang menghadirkan 100 tokoh termasuk Habib Rizieq Syihab, pada 2 Desember 2020.
Polisi sendiri menegaskan tak akan memberi izin keramaian terhadap kegiatan apa pun. Menurut polisi, kegiatan yang mengumpulkan massa berpotensi menyebabkan penyebaran virus Corona bertambah.