Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) akan membangun empat unit kapal wisata bottom glass untuk destinasi pariwisata super prioritas di tahun 2020. Kapal tersebut dibuat untuk melayani wisatawan di Labuan Bajo dan Bunaken.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Andi Hartono menyampaikan, Kemenhub akan menempatkan dua kapal wisata Bottom Glass Catamaran di Labuan Bajo, NTT dan dua kapal wisata Bottom Glass Trimaran di Bunaken, Sulawesi Utara. Menandai pembangunan empat kapal wisata bottom glass tersebut, Ditjen Hubla menggelar acara peletakan lunas (keel laying) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Dari jumlah 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass yang akan dibangun tersebut, Alhamdulillah pada hari ini, kita bersama-sama dapat menyaksikan peletakan lunas (keel laying) pembangunan 4 (empat) unit kapal wisata bottom glass," kata Andi dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).
Ia menjelaskan kapal wisata bottom glass dibuat untuk menarik minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara di destinasi wisata super prioritas. Dari kapal tersebut wisatawan dapat melihat keindahan pemandangan bawah laut di Labuan Bajo dan Bunaken.
Andi menerangkan kegiatan pembangunan empat unit kapal wisata bottom glass dibiayai secara multiyears dari dana APBN Tahun Anggaran 2020 s.d 2021.
Adapun penandatanganan kontrak kegiatan pembangunan empat unit kapal bottom glass telah telah dilakukan PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Bayu Bahari Shipyard, PT. Proskuneo Kadarusman, PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard pada 1 Oktober 2020. Selanjutnya pada 13 Oktober 2020 dilakukan penandatanganan antara PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Ben Santosa Shipyard di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dalam laporannya memaparkan nilai kontrak pembangunan empat unit Kapal Wisata Bottom Glass tersebut sebesar Rp 76,6 miliar.
"Kegiatan keel laying pembangunan kapal Wisata Bottom Glass dilaksanakan setelah kemajuan Pekerjaan mencapai 1% atau blok terpasang mencapai 50 Ton," imbuhnya.
Lebih lanjut, Andi turut meminta kepada masyarakat sekitar destinasi wisata untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata setempat, dan menjaga keelokan destinasi wisata yang dapat mendatangkan potensi ekonomi bagi warga setempat.
"Masyarakat harus terlibat secara langsung, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan karena kebersihan lokasi wisata jadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung. Mari budayakan keselamatan dan kebersihan," pesan Andi.
Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan lima destinasi pariwisata super prioritas, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara). Penetapan destinasi tersebut bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan agar pariwisata domestic dapat bersaing dengan negara lain.
(akn/ega)