Guru Besar UI Jawab Salah Kaprah soal Vaksin COVID-19

Guru Besar UI Jawab Salah Kaprah soal Vaksin COVID-19

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 12:46 WIB
Prof. Dr. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K), M.Sc memberikan pemaparan mengenai keamanan vaksin dan menjawab mitos dengan fakta dalam dialog produktif di Jakarta, Senin, 16 November 2020.
Foto: dok. Satgas COVID-19
Jakarta -

Dalam rangka menekan kasus COVID-19, beberapa negara di dunia sedang melakukan uji klinis vaksin COVID-19, termasuk Indonesia. Saat ini, uji klinik vaksin Sinovac telah masuk fase III dan selesai melakukan penyuntikan kepada seluruh relawan.

Meskipun uji klinis vaksin telah dikawal langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), nyatanya masih banyak beredar mitos dan hoax seputar vaksin di masyarakat. Beberapa masyarakat bahkan meragukan keamanan vaksin COVID-19 yang masih dalam proses pengujian.

"Mitos seputar vaksin cukup banyak, masyarakat harus pandai memastikan informasi yang benar. Hal yang tidak masuk akal, harus kita tinggalkan. Terutama harus hati-hati untuk membagikannya dengan orang lain," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Cissy Kartasasmita dikutip dari situs covid.go.id, Selasa (17/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Cissy, keraguan serta penolakan terhadap vaksin COVID-19 akan menghambat terciptanya herd immunity. Padahal, minimal cakupan imunisasi COVID-19 setidaknya mencapai 70% dari jumlah populasi.

Sementara itu soal proses pembuatan vaksin dengan tersedianya sumber daya, teknologi dan biaya saat ini membuat proses tersebut menjadi cepat.

ADVERTISEMENT

"Teknologi dan kemampuan sumber daya yang maju, serta ketersediaan biaya, mempercepat proses penemuan vaksin COVID-19, di mana fase-fase yang harus dilalui dilakukan secara paralel," katanya.

Terkait efek samping vaksin COVID-19, Cissy menyebut hingga saat ini belum ditemukan efek samping dari vaksin ini. Bahkan, berdasarkan laporan keamanan uji klinik vaksin COVID-19 fase satu dan dua yang telah dipublikasikan juga menunjukkan hasil yang baik.

"Tidak ditemukan efek samping yang berat, info atau berita mengenai adanya yang meninggal, sakit berat, sakit punggung, itu tidak terbukti dari hasil uji klinik vaksin COVID-19. Setelah dilakukan penelitian, kejadiannya ternyata tidak berhubungan langsung dengan vaksinasi," paparnya.

Oleh karena itu, Cissy mengimbau kepada orang tua untuk tetap rutin memberikan vaksin kepada anak-anak dan balita. Dalam kondisi pandemi, pemberian vaksin rutin diberikan agar tidak menjadi pandemi yang lain nantinya.

"Vaksin adalah salah satu cara kita untuk terlindungi dari infeksi penyakit tertentu. Namun kita tetap harus melakukan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman) secara disiplin, sampai akhir pandemi nanti," pungkasnya.

Mari selalu #ingatpesanibu dengan melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads