Rumah Sakit Umum Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini masih menutup pelayanannya untuk masyarakat. Hal tersebut dilakukan menyusul dengan adanya 46 orang tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19.
"Terkait dengan banyaknya jumlah Nakes yang terpapar, maka untuk saat ini kami menutup sementara pelayanan," ungkap Kabag Humas RSUD Bima, dokter Muhammad Akbar dalam keterangannya Sabtu (14/11/2020) malam.
M Akbar menyebutkan, pelayanan rumah sakit yang di tutup adalah Kamar Operasi, Ruang Perawatan atau Zal Bedah, Ruang Perawatan dan Pelayanan Kebidanan dan Kandungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua Pelayanan Rawat Jalan atau Poliklinik, baik itu Poli Bedah, Poli Kandungan, Poli Gigi, Poli Mata, Poli THT, Poli Syaraf, Poli Penyakit Dalam, Poli umum, Poli jiwa, Poli Paru dan Poli anestesi," ujarnya.
46 orang Nakes yang terkonfirmasi positif tersebut tercatat sejak Selasa (10/11) lalu. Diantaranya 12 orang, 28 perawat dan bidan dan 4 orang apoteker serta 2 orang tenaga administrasi.
"Nakes-nakes tersebut sampai saat ini sedang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.
Selain itu kata M Akbar, masih ada Nakes yang saat ini telah diswab dan masih menunggu hasil sebanyak 129 orang terdiri dari Dokter Spesialis, dokter umum, Perawat, Bidan, Analis Kesehatan, dan tenaga administrasi RS.
"Pelayanan akan di buka kembali setelah hasil pemeriksaan Swab seluruh Nakes yang sebelumnya terpapar COVID-19 menunjukkan hasil negatif," tutupnya.
(dwia/dwia)