Huawei Indonesia mendapatkan penghargaan untuk kategori Most Interactive Booth pada gelaran Inovasi AI Summit 2020. Gelaran ini pun telah ditutup oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza.
Dalam konferensi tingkat tinggi kecerdasan artifisial pertama dan terbesar di Tanah Air ini, Huawei juga memperkenalkan platform mutakhir the Intelligent Twins. Dengan platform ini, pelanggan dan mitra Huawei dari berbagai sektor di Indonesia bisa membangun solusi-solusi cerdas untuk mendukung akselerasi transformasi di bidang kecerdasan dan mengantisipasi beragam skenario pemanfaatan teknologi kecerdasan.
Hadirnya platform mutakhir ini disampaikan sebagai dukungan terhadap semangat sinergitas dan inovasi yang diusung oleh penyelenggara Inovasi Indonesia AI Summit 2020. Sebagai informasi juga, acara ini mendapat kunjungan lebih dari 22.600 orang dan digelar selama 4 hari secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vice President Huawei Cloud & AI Business Group, Joy Huang dalam paparannya yang bertema 'Building All-Scenario Intelligence with Intelligent Twins' mengatakan saat ini industri tengah bertransformasi dari go cloud menjadi go intelligent.
Baca juga: Huawei Mate X2 Sudah Dapat Sertifikasi |
"Inovasi AI tidak lagi terbatas pada satu skenario tunggal. Adapun trend yang berlaku sekarang adalah bagaimana kecerdasan artifisial mampu mengantisipasi semua skenario," ujar Joy dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11/2020).
Intelligent Twins menggunakan cloud sebagai pondasi dan kecerdasan buatan sebagai intinya. Dengan kolaborasi antara cloud, jaringan, edge, dan perangkat, platform ini memungkinkan sistem terbuka yang cerdas dan bisa melakukan persepsi semua dimensi, kolaborasi semua domain, penilaian yang tepat, dan evolusi berkelanjutan, sekaligus mampu memberi pengalaman cerdas bagi masyarakat, kota, tata kelola kota, dan perusahaan di semua skenario.
Dengan berpondasi pada Intelligent Twins, Huawei akan berkolaborasi dengan mitranya dalam mempercepat terlaksananya pembaharuan teknologi kecerdasan di sektor bisnis maupun pemerintahan, dalam perluasan jangkauan pasar, serta turut mendukung peningkatan pengadopsian di lini industri software serta layanan. Langkah ini juga diharapkan akan dapat membuka seluruh potensi pasar blue ocean di industri komputasi edge.
Ia membagikan pendekatan Huawei dalam membangun platform ini. Menurutnya Huawei percaya basis cloud hybrid, pemberdayaan kecerdasan artifisial dan ekosistem terbuka adalah tiga kunci untuk membangun Intelligent Twins yang tangguh. Di dalam platform ini, cloud dan kecerdasan artifisial merupakan teknologi yang penting untuk hub yang cerdas.
Huawei dan mitranya juga telah menghadirkan Intelligent Twins di lebih dari 600 proyek dan mengembangkan Intelligent Twins ke sektor Pemerintah dan utilitas publik, transportasi, industri, energi, keuangan, perawatan kesehatan, dan penelitian ilmiah. Teknologi AI sudah dimasukkan ke 11 proses bisnis utama Huawei dan diterapkan dalam 200 skenario, termasuk R&D, manufaktur, penjualan, dan pasokan. Huawei juga telah membina 8.000 karyawan digital untuk menangani skenario volume data massal, operasi berulang, dan persyaratan kompleks.
Platform ini menyediakan arsitektur referensi yang terdiri dari 4 lapisan, yakni cerdas, koneksi, hub, dan aplikasi. Semuanya membentuk sistem cerdas yang mampu berkolaborasi di seluruh cloud, jaringan, edge, dan perangkat.
Interaksi cerdas merupakan lapisan seperti lengan di Intelligent Twins yang terlulur, Ini menghubungkan dunia fisik dan digital, memungkinkan perangkat lunak, data, dan algoritma AI mengalir melintasi cloud, edge, dan perangkat. Lapisan ni menggunakan the Intelligent Edge Fabric (IEF), sistem operasi lintas edge dan cloud untuk menjadikan Intelligent Twins perseptif serta bisa ditindaklanjuti. IEF juga bisa melakukan interkoneksi dengan berbagai sistem operasi, seperti HarmonyOs sehingga ekosistem HarmonyOS bisa dengan mudah dihubungkan ke Huawei Cloud.
Koneksi cerdas adalah lapisan bagian tubuh dari Intelligent Twins, menghubungkan hub cerdas dan lapisan interaksi cerdas yang membantu platform ini mencakup semua skenario, menghubungkan semua hal dan mencapai kolaborasi aplikasi, data, dan organisasi.
Intelligent hub adalah lapisan otak dan sistem pengambil keputusan dari platform ini. Dibangun dari infrastruktur cloud untuk mengaktifkan aplikasi, data, dan AI inklusif, serta mendukung aplikasi pintar untuk semua skenario. Lapisan hub cerdas diperbdayanan oleh cloud hybrid, pondai terbaik untuk peningkatan cerdas, dan teknologi AI yang mengkatalisasi inovasi di seluruh proses bisnis utama dengan pengetahuan industri.
Aplikasi cerdas: Lapisan ini adalah karya terbaik dari nilai Intelligent Twins. Huawei berinovasi bersama pelanggan dan mitra untuk menggabungkan teknologi TIK dengan keahlian industri, merekonstruksi pengalaman pengguna, mengoptimalkan proses, dan memungkinkan inovasi.
Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan pihaknya saat ini tengah mengembangkan Pusat Inovasi AI yang diharapkan dapat mendukung Indonesia menjadi negara maju, adil, dan makmur yang didorong oleh inovasi dan makin kompetitif di tengah persaingan era industri 4.0 serta digitalisasi.
"Tujuan dari Inovasi Indonesia AI Summit 2020 antara lain adalah menunjukkan pada masyarakat dunia tentang kemampuan produk Inovasi Indonesia dalam kecerdasan artifisial, serta mendapatkan informasi perkembangan global keilmuan kecerdasan artifisial dengan menghadirkan pembicara dari mancanegara," ujar Hammam.
Ia menyebut konferensi ini juga diselenggarakan guna memperoleh peta kekuatan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia sekaligus menyosialisasikan dokumen Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045, dan untuk memperoleh berbagai masukan untuk penyempurnaan dokumen Strategi nasional Kecerdasan Artifisial.
"Untuk itu, kami memberikan apresiasi atas partisipasi dan kontribusi Huawei Indonesia dalam turut memberikan edukasi tentang inovasi terbaru berbasis kecerdasan artifisial yang dikembangkannya yang bermanfaat dalam makin memahami pemberdayaan kecerdasan artifisial untuk kepentingan strategis," imbuh Hammam.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan peran teknologi sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia pada tahun 2045, yakni menjadi negara berpendapatan tinggi. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi berbagai pihak agar pemanfaatan kecerdasan artifisial bisa lebih optimal sejalan dengan rencana pembangunan.
"Indonesia telah bertekad untuk menjadi negara berpendapatan tinggi berbasis riset dan inovasi pada tahun 2045. Peran teknologi digital mutakhir, salah satunya adalah teknologi Kecerdasan Artifisial, sangat krusial sebagai faktor fundamental dalam mewujudkan misi tersebut," kata Bambang.
Ia mengatakan pihaknya menyadari misi besar tersebut hanya akan dapat terwujud melalui sinergi yang saling mendukung antar pemangku kepentingan, yang terdiri dari Pemerintah, pelaku industri, akademia, dan komunitas. Sinergi dan kolaborasi ini juga diperlukan agar pemanfaatan kecerdasan artifisial lebih optimal dan sejalan dengan rencana pembangunan.
"Kami menyambut baik komitmen dan peran aktif Huawei Indonesia dalam mendukung terwujudnya misi bangsa, termasuk partisipasinya dalam gelaran strategis ini," imbuhnya.
(akn/ega)