Wapres RI Sayangkan Indonesia Masih Banyak Impor Produk Halal

Wapres RI Sayangkan Indonesia Masih Banyak Impor Produk Halal

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Sabtu, 14 Nov 2020 12:43 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Foto: dok. Setwapres)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Indonesia menjadi pasar produk halal terbesar di dunia. Namun Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal.

"Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia merupakan pasar halal yang sangat besar bagi perdagangan produk halal dunia," kata Ma'ruf dalam acara The 4th International Halal Conference UGM Virtual yang disiarkan melalui YouTube IHIS UGM, Sabtu (14/11/2020).

"Pada tahun 2018 Indonesia membelanjakan USD 214 miliar untuk produk halal atau mencapai 10 persen dari pangsa produk halal dunia, dan merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Namun sayangnya, Indonesia masih banyak mengimpor produk halal dari luar negeri," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf ingin mendorong agar Indonesia memanfaatkan potensinya untuk menjadi negara produsen produk halal terbesar. "Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan effort kita yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa langkah yang dilakukan Indonesia untuk mewujudkan keinginan tersebut. Indonesia, menurut Ma'ruf, mendorong penelitian di bidang industri halal.

"Penelitian yang ada tidak hanya berfokus pada pendeteksian material nonhalal sebagai penunjang proses sertifikasi, namun juga harus berfokus pada mencari material pengganti atau substitusi dan material dari material nonhalal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri untuk menghasilkan produk yang berkualitas," ujar Ma'ruf.

Indonesia pun akan memiliki Kawasan Industri Halal (KIH) sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 17 Tahun 2020. Diharapkan, KIH bisa menarik perhatian investor global.

"Terbitnya regulasi Peraturan Menteri Perindustrian atau Permenperin Nomor 17 Tahun 2020 tentang cara memperoleh surat keterangan dalam rangka pembentukan Kawasan Industri Halal merupakan langkah awal berkembangnya kawasan industri halal terpadu di Indonesia, di mana seluruh layanan yang berhubungan dengan kehalalan produk berada dalam satu atap dan one stop service," jelasnya.

Pemerintah sedang memperbaiki sistem informasi manajemen perdagangan produk halal di Indonesia. Diharapkan, tercipta sistem informasi yang terintegrasi.

"Hal ini penting agar statistik data perdagangan produk halal Indonesia, serta penganggaran APBN dalam mendukung pengembangan industri produk halal dapat dilakukan dengan lebih mudah dan termonitor dengan baik," jelasnya.

Soal program sertifikasi halal pun tak kalah penting bagi Ma'ruf. Sertifikasi halal mampu meningkatkan daya saing global.

"Program sertifikasi halal produk ekspor yang diimplementasikan secara kuat akan menjadikan produk Indonesia diperhitungkan memiliki daya saing global, membuka akses pasar secara lebih luas, serta menarik permintaan dari negara-negara tujuan ekspor," tuturnya.

Tak hanya itu, Ma'ruf kemudian mendorong agar para pelaku UMKM syariah turut ambil bagian dalam produk industri halal global. Oleh sebab itu, dibangun pula pusat pembinaan dan alat transaksi digital yang berbasis syariah.

"Para pelaku syariah dalam segala mikro dan kecil didorong agar menjadi bagian dalam rantai nilai industri halal global, global halal value chain, untuk memacu pertumbuhan usaha dan peningkatan ketahanan ekonomi umat," ucap Ma'ruf

"Karena itu, perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian. Selain itu, perlu dibangun pusat-pusat bisnis syariah, syariah business center, yang didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi dan transaksi antarpelaku bisnis syariah," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hel/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads