Novel Baswedan merespons keputusan Penasihat Wadah Pegawai KPK, Nanang Farid Syam, mengundurkan diri dari KPK. Penyidik senior di KPK itu menilai mundurnya Nanang disebabkan oleh 'perubahan' yang terjadi di KPK.
"Kembali lagi KPK kehilangan pegawai senior, mantan Ketua Wadah Pegawai. Memang 'perubahan' membuat pejuang satu per satu pergi," tulis Novel melalui Twitter-nya, @nazaqistsha, seperti dilihat detikcom, Jumat (13/11/2020).
Sebelum Nanang, ada Febri Diansyah yang lebih dulu mundur dari KPK. Apakah ini pertanda pemberantasan korupsi di Tanah Air akan sirna? Begitu pertanyaan di benak Novel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akankah pemberantasan korupsi hanya tinggal cerita? Semoga harapan masih tersisa untuk diperjuangkan," ucap Novel.
Nanang sudah 15 tahun mengabdi di KPK. Novel pun tak lupa menyemangatinya.
"Terus berjuang di mana pun berada, Uda," ujar Novel.
Seperti diketahui, pegawai senior KPK, Nanang Farid Syam, mengundurkan diri dari KPK. Nanang diketahui telah mengabdi di KPK selama 15 tahun.
"Benar bahwa Uda Nanang Farid Syam yang merupakan pegawai senior KPK sekaligus Penasihat Wadah Pegawai KPK mengundurkan diri dari KPK," kata Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).
Yudi mengatakan sempat menemui Nanang siang tadi. Yudi sempat berbincang mengenai pengunduran diri Nanang dari KPK.
"Kami berterima kasih atas jasa jasa beliau selama 15 tahun ini mengabdikan diri di KPK untuk kerja-kerja pemberantasan korupsi, terutama dalam membangun jaringan antikorupsi di Indonesia. Semoga sukses di tempat yang baru," sebut Yudi.
(zak/fjp)