Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar tak mempersoalkan bila dirinya selalu dikaitkan dengan sang adik, Muhaimin Iskandar. Sebagai kakak dengan beda usia empat tahun, dia mengakui Ketua Umum PKB yang pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja pada 2009-2014 itu sejak kecil memang di atas rata-rata di lingkungan keluarga besarnya.
"Cak Imin itu sejak kecil memang di atas rata-rata. Mungkin karena asupan gizinya lebih dari saya dan kakaknya yang lain," kata Halim berseloroh dalam program Blak-blakan yang tayang di detikcom, Jumat (13/11/2020).
Mungkin karena punya kecerdasan lebih, Muhaimin sejak SMP juga sudah memperlihatkan pemberontakan terhadap keluarga. Dia tak kerasan tinggal di lingkungan pondok pesantren, sehingga kerap memperlihatkan sikap dan perilaku yang menentang kepada orang tua. Padahal ayah dan ibu mereka baru akan membebaskan semua anaknya bila sudah lulus madrasah aliyah (setingkat dengan SMA). "Ibu pernah nulis surat ke saya, curhat soal sikap Cak Imin yang suka memberontak itu," kata Halim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya orang tua mengizinkan Muhaimin pindah melanjutkan sekolah dari Jombang ke Yogyakarta. Ternyata setelah di Jogja tak lagi memperlihatkan sikap memberontak. "Kalau waktu di Jombang ya karena nggak merasa cocok dengan lingkungannya dia kerap protes ke orang tua dengan tidur berjam-jam. Atau tiba-tiba pergi begitu saja tanpa pamit," tutur Halim.
Simak selengkapnya >>>
Saat ibunya berulang tahun ke-80, Abdul Halim sengaja membacakan kembali surat-surat curhatan sang ibu tentang pemberontakan Muhaimin itu.
Sebaliknya dengan Halim, dia mengaku sebagai sosok yang sangat ndeso. Selain karena lahir dan besar di Jombang, dia merasa kerasan dengan kehidupan di desanya. Halim mengaku sejak kecil jarang tidur di rumah, tapi berpindah-pindah dari satu musala ke musala lain. "Saya juga kerap tidur di ladang kalau panen tiba," ujarnya.
"Kalau musim panen kedelai, ya saya sama teman-teman tidur di sawah, nemani penjaga panenan kedelai. Ada kenikmatan yang didapat memang, bisa ikut makan bakaran kedelai, ha-ha-ha...," tutur Halim.