Pemkab Serang terus memperkuat jaringan dan data agar sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) terus maksimal, salah satunya dengan menggelar bug bounty program yang diharapkan bisa menciptakan wadah positif untuk aktivitas hacking.
Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan program ini dilaksanakan untuk terus menguatkan SPBE yang tengah diterapkan oleh Pemkab Serang. Kegiatan ini melibatkan stakeholder terkait dalam rangka sinergi pemerintah daerah dengan masyarakat.
"Selain bekerja sama dengan institusi pemerintah pusat, kami pun menjalin kerjasama antara Pemkab Serang dengan universitas dan instansi lainnya yang ada di Banten dalam rangka menguatkan SPBE," kata Entus dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bug bounty program digelar oleh Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik di Bogor, diikuti para anggota TNI Grup I Kopassus, Untirta, Unsera dan Unbaja sebanyak 16 peserta. Sedangkan sebagai narasumber Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo RI, Bambang Dwi Anggono, dan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Entus berkata di tengah pandemi COVID-19, pemerintah pusat dan daerah berupaya agar informasi dan komunikasi bisa terlaksana dengan baik dan lancar melalui penyampaian pesan-pesan secara utuh dan up to date ke masyarakat serta efektifnya komunikasi yang dilakukan.
Hal ini tentunya dapat terwujud apabila kerja sama dengan berbagai pihak dapat terbangun dengan baik, serta ditunjang dengan penggunaan teknologi informasi yang membantu penyampaian pesan secara akurat valid dan update," kata dia.
Entus juga berkata perkembangan informasi dan teknologi yang demikian seiring dengan kebutuhan masyarakat, mendorong pemerintah untuk dapat memberikan akses terhadap layanan publik yang cepat, andal, dan aman.
"Aspek keamanan dalam teknologi dan informasi memegang peranan yang penting dalam menjaga kelancaran dan kerahasiaan suatu informasi," ungkap Entus.
Ia menjelaskan dalam upaya melindungi informasi, dibutuhkan keamanan informasi baik secara fisik dan logik. Keamanan fisik berupa keamanan infrastruktur yang mengoperasikan pertukaran informasi tersebut seperti tempat komunikasi,tempat penyimpanan informasi, alat komunikasi yang mentransmisikan informasi, dan perangkat pendukungnya.
"Sementara untuk keamanan logik berupa keamanan dalam bentuk digital yang mencakup password, sertifikat elektronik, akses login, otentikasi, dan tingkat otoritas yang dapat mengakses sebuah informasi," papar Entus.
Perpaduan antara keamanan informasi logik dan fisik menurut Entus perlu diatur dengan tata kelola keamanan informasi, sehingga diperlukan kebijakan dari organisasi agar suatu keamanan informasi bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Sinergi dalam suatu keamanan informasi sangatlah diperlukan, karena itu Pemkab Serang memandang perlu untuk mengajak pihak yang berkaitan dan dunia pendidikan untuk ikut berpartisipasi dalam menerapkan sistem keamanan informasi yang handal," pungkasnya.