Kodam: Kopda Asyari Ditugaskan Jaga Bandara, Bukan Kawal Habib Rizieq

Kodam: Kopda Asyari Ditugaskan Jaga Bandara, Bukan Kawal Habib Rizieq

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 11 Nov 2020 15:06 WIB
Warga yang tinggal di Kompleks Kodam Jaya, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, mulai mengosongkan rumahnya, Rabu (9/5/2018).
Ilustrasi pasukan Kodam Jaya (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Personel Yonzikon 11 Matraman, Jakarta Pusat, Kopda Asyari bersiap mendapatkan sanksi karena mengucapkan 'kami bersamamu imam besar Habib Rizieq Syihab'. Kodam Jaya menegaskan, saat membuat video, Kopda Asyari tidak memiliki tugas mengamankan kedatangan Habib Rizieq dari Arab Saudi.

"Yang dilakukan kelirunya adalah ketika ia mendapatkan tugas bukan untuk mengawal Habib Rizieq, tugasnya itu. Kan sudah perkeliruan itu," ujar Penjabat Sementara (Pjs) Kapendam Jaya Kolonel Inf Refki Efriandana Edwar dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (11/11/2020).

Kolonel Refki menegaskan perbuatan Kopda Asyari tidak bisa dibenarkan. Dukungan secara pribadi, menurutnya, sebenarnya merupakan hak seseorang. Namun, ketika sedang bertugas, prajurit haruslah netral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita intinya, apa pun cerita, hal seperti itu nggak boleh terjadi di lingkungan prajurit TNI," tutur Kolonel Refki.

Pernyataan Kopda Asyari 'kami bersamamu imam besar Habib Rizieq Syihab' itu disampaikan melalui video yang viral di media sosial. Dalam video berdurasi 17 detik itu, tampak prajurit TNI sedang duduk di bagian belakang truk.

ADVERTISEMENT

Perekam video, yang diketahui adalah Kopda Asyari, mengatakan, 'On the way bandara, persiapan pengamanan imam besar Habib Rizieq Syihab. Kami bersamamu imam besar Habib Rizieq Syihab. Takbir, allahuakbar!'. Kolonel Refki membantah pernyataan Kopda Asyari yang mengaku mendapat tugas memberi pengamanan kepada Habib Rizieq.

"Tugasnya kan untuk pengamanan objek vital. Kan bandara itu objek vital, memang ada kedatangan Habib Rizieq, cuma di situ kan implikasinya banyak sekali. Ada kerumunan, ada keramaian, ada hambatan masyarakat," jelasnya.

"Hingga kehadiran kita di situ diharapkan paling tidak, pertama, keamanan/ketertiban bandara, itu kan area khusus ya. Kemudian berikutnya, situasi pandemi COVID, ada kerumunan itu. Sementara kita kan masih melaksanakan operasi yustisi dan PDK itu penegakan disiplin kesehatan," imbuh Kolonel Refki.

Tonton video 'Viral Anggota TNI Bertakbir Saat Sambut Rizieq, Terancam Kena Sanksi':

[Gambas:Video 20detik]



Kopda Asyari masih dalam pemeriksaan pihak Kodam Jaya. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Jajaran Kodam Jaya menyayangkan tindakan prajuritnya tersebut. Kolonel Refki juga mengingatkan prajurit tidak bisa menyebarluaskan apa yang sedang ia kerjakan saat bertugas. Kolonel Refki menegaskan tindakan Kopda Asyari menyalahi aturan.

"Ini kok prajurit ini ndilalahnya istilahnya malah kalau saya bilang celometan-lah ngomong seperti itu. Namanya kan kalau dia sedang bertugas tidak boleh diekspose ke luar," sebutnya.

Saat ini, Kopda Asyari sedang menjalani pemeriksaan intern Kodam Jaya. Jika nantinya dianggap masuk ke ranah pidana, Kopda Asyari akan diproses sesuai hukum militer.

"Kalau dia nanti sekiranya hanya perlu diberi hukuman disiplin, nanti setelah pemeriksaan, ankum (atasan yang berhak menghukum) yang bisa menindaknya. Ankum-nya itu komandan satuannyalah," terang Kolonel Refki.

Kodam Jaya melakukan pemeriksaan secara saksama. Dengan begitu, kata Kolonel Refki, hukuman dapat diberikan secara adil.

"Kita lihat dulu, jangan sampai tergesa-gesa kita memberikan hukuman tidak adil kepada anggota. Tapi intinya namanya kesalahan harus tetap ada hukuman dan sanksinya. Kalau tidak, nanti ditularkan ke yang lain," urainya.

Halaman 2 dari 2
(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads