Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengutip rilis terbaru IPSOS yang menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimistis di ASEAN dalam hal menaklukkan pandemi COVID-19. Tumbuhnya optimisme tidak lepas dari upaya pelacakan, pemeriksaan, dan pengobatan (Tracing, Testing, dan Treatment/3T) yang dilakukan pemerintah, terutama di sisi treatment yang semakin membaik.
dr Reisa juga mengatakan laporan dari pemantauan Satgas COVID-19 menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat libur panjang pada akhir pekan kemarin. Sementara itu, hasil riset UNICEF dan Nielsen menunjukkan mencuci tangan adalah hal yang paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia dari kegiatan 3M.
"Sayangnya, 3M masih dipraktikkan secara terpisah. Kadang rajin cuci tangan tapi lupa pakai masker dan lengah menjaga jarak. Yang bagus sebenarnya semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Karena kalau dilakukan bersama maka risiko COVID-19 langsung dapat turun drastis. 3M bisa menurunkan penularan sampai 0 persen," tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapkannya saat Konferensi Pers 'Perkembangan Penanganan COVID-19' secara virtual di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (06/11).
dr Reisa mengatakan dengan 3T yang akan semakin baik, kemudian patuh menjalankan 3M ditambah dengan disiplin dan dilakukan bersamaan, serta vaksin yang terbaik akan hadir, maka peluang pemulihan kesehatan akan semakin terbuka lebar.
"Untuk mensukseskan semua ini, masyarakat harus bergotong royong dan bekerja sama memberikan yang terbaik untuk negeri tercinta ini. Berikan yang terbaik untuk hentikan pandemi ini. Bersama sama kita pasti bisa," tutup dr Reisa.