Habib Rizieq Jelaskan Soal Overstay dan Pencekalan Dirinya di Mekah

Habib Rizieq Jelaskan Soal Overstay dan Pencekalan Dirinya di Mekah

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 17:17 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab akhirnya tiba di Indonesia. Habib Rizieq langsung keluar dari Terminal 3 dan langsung berorasi.
Habib Rizieq (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) bicara mengenai overstay dan pencekalan dirinya oleh pemerintah Arab Saudi. Dia mengakui sempat overstay, namun kemudian 'diputihkan'.

Mulanya, Habib Rizieq bercerita mengenai isu-isu miring soal status hukum dirinya di Arab Saudi. Habib Rizieq pun mengakui dirinya sempat overstay.

"Isu-isu gosip rumor dan lain sebagainya, katanya saya mau ditangkap lah mau dideportasi lah overstay lah dan seterusnya, jadi yang ingin saya sampaikan di sini ya saya memang overstay pada awalnya," kata Habib Rizieq dalam YouTube FPI, Front TV, seperti dilihat detikcom, Selasa (10/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, ia dicekal tidak boleh pulang ke Tanah Air. Pencekalan dikeluarkan oleh otoritas Arab Saudi.

"Jadi sebulan sebelum visa saya habis, waktu itu mendapat pencekalan tidak boleh pulang," terang Habib Rizieq.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan pencekalan dirinya bukan karena melanggar peraturan atau melanggar ketentuan keimigrasian. Pencekalannya dilatarbelakangi oleh masalah keamanan.

"Pencekalan tersebut bukan karena melanggar peraturan, bukan karena melanggar ketentuan keimigrasian, bukan. Jadi kalau Anda mengatakan karena ada pelanggaran, karena ada pidana, bohong, itu hoaks, bahkan itu fitnah," serunya.

"Karena alasan keamanan," lanjutnya.

Habib Rizieq pun berusaha melobi pemerintah Arab Saudi. Simak di halaman berikutnya

Oleh karena hal itu, Habib Rizieq tak tinggal diam. Ia melobi pemerintah Arab Saudi terkait pencekalannya itu.

"Kenapa saya tidak bisa keluar dan seterusnya, ini terjadi pembicaraan yang cukup panjang , tapi memang mereka sendiri mengaku, di sana saya diperiksa oleh badan intelijen Saudi, saya diperiksa oleh dewan keamanan Saudi," kata Habib Rizieq.

Namun, setelah ditelusuri, Habib Rizieq menyebut pencekalan dirinya atas adanya laporan dari Indonesia.

"Belakangan 'Saudara, kenapa saya diperiksa?' mereka (otoritas Arab Saudi) mendapatkan laporan sampah dari negeri ini," tuturnya.

"Jadi katanya saya ini buronan melarikan diri, ada persoalan hukum, yang saya hadapi, saya ini katanya red notice, kemudian ada lagi yang mengatakan saya ini saudara orang politik yang selalu bikin keributan dimana-mana , nanti bahaya bagi keamanan Saudi, saya tidak mau menuduh siapa-siapa yang melapor, si a atau si b atau si c, tapi ini ada, ini bukan laporan dari orang biasa, kalau laporan orang biasa saudara nggak bakal dihiraukan oleh pemerintah Saudi, ini tingkat negara, ini bukan tingkat RT, bukan tingkat RW, ini tingkat negara Saudi mendapat laporan, berarti yang memberikan laporan ini tingkat tinggi juga," tuturnya.

Sebelumnya, Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan terkait pencekalan Habib Rizieq. Ia menyebut pemerintah RI tidak pernah meminta Saudi mencekal Rizieq.

"Saya tegaskan 1.000% tidak pernah ada permintaan tersebut. Silakan dibuka kalau ada," kata Agus kepada detikcom, Jumat (29/10) lalu.

Agus juga bicara terkait overstay Habib Rizieq. Menurut Agus, pemimpin FPI itu melewati batas masa tinggal menurut sistem imigrasi Arab Saudi.

"Yang memberikan label overstay atau 'mutakhlif ziyarah' melewati batas masa tinggal itu sistem imigrasi Arab Saudi. Silakan protes kepada Kerajaan Arab Saudi. Bukan kami yang menyematkan label tersebut. Aneh," kata Agus.

Halaman 2 dari 2
(isa/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads