Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia naik sebesar 3,6% pekan ini. Angka ini berbanding lurus dengan kasus mingguan yang juga meningkat.
"Seiring dengan penambahan kasus positif mingguan, penambahan kematian mingguan juga mengalami kenaikan 3,6 persen dari pekan sebelumnya," kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, melalui tayangan YouTube BNPB, Selasa (10/11/2020).
Wiku mengatakan ada lima provinsi yang dengan kasus kematian terbesar sehingga perlu perhatian khusus untuk daerah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu perhatian khusus pada 5 provinsi yang pada pekan ini masuk ke dalam lima besar kenaikan kematian tertinggi," katanya.
Berikut 5 provinsi dengan kenaikan kasus kematian tertinggi pada 8 November 2020:
1. Jawa Tengah naik 25 (82 jadi 107)
2. Jawa Timur naik 10 (113 jadi 123)
3. Sumatera Selatan naik 9 (16 jadi 25)
4. Banten naik 8 (13 jadi 25)
5. Sumatera Utara naik 8 (20 jadi 28)
Selain itu, lima provinsi berhasil menekan angka kematian sehingga bisa keluar dari lima besar peringkat kematian tertinggi.
"Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Lampung, dan Kalimantan Selatan yang pada pekan lalu berada pada provinsi kenaikan kematian tertinggi telah berhasil menekan angka kematiannya pada pekan ini, sehingga berhasil keluar dari lima besar," katanya.
Wiku mengatakan penambahan kasus kematian tertinggi didominasi oleh Pulau Jawa dan Sumatera. Sementara untuk persentase kematian menyebar di berbagai wilayah.
"Sedikit berbeda dengan penambahan kasus positif. Untuk penambahan kasus kematian mingguan tertinggi didominasi oleh pulau Jawa dan pulau Sumatera. Sementara untuk persentase kasus meninggal tertinggi diisi oleh Jawa Timur, yaitu 7,14%, Nusa Tenggara Barat 5,46%, Sumatera Selatan 5,39%, Jawa Tengah 4,95%, dan Bengkulu 4,62%. Persentase ini cenderung terus menurun dari pekan-pekan sebelumnya," tutur Wiku.
Selain itu, Provinsi Jawa Tengah berhasil memperkecil persentase kematian akibat COVID-19. Angka tersebut berhasil turun sebanyak 1 persen.
"Jawa Tengah berhasil menyentuh angka 4% setelah berminggu sebelumnya selalu berada di angka 5%. Ini adalah perkembangan yang kita harapkan ke arah yang lebih baik. Terus lakukan pemeriksaan yang massif dan pastikan kasus positif yang terdeteksi diberikan perawatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat segera sembuh," katanya.