Sejarah Hari Pahlawan: Jenderal Inggris Tewas & Perlawanan Rakyat Surabaya

Sejarah Hari Pahlawan: Jenderal Inggris Tewas & Perlawanan Rakyat Surabaya

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 17:48 WIB
Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan disejumlah lokasi di Indonesia. Mulai dari pantai hingga udara. Penasaran? Yuk, intip foto-fotonya!
Foto: Antara Foto/Sejarah Hari Pahlawan: Jenderal Inggris Tewas & Perlawanan Rakyat Surabaya
Jakarta -

Sejarah hari Pahlawan 10 November bermula dari tewasnya Komandan Brigade Infanteri India Ke-49 Kerajaan Inggris Brigadir Jenderal AWS Mallaby di Surabaya. Pertempuran selama berhari-hari merenggut nyawa ribuan orang baik pihak Indonesia dan Sekutu.

Tengah hari pada 27 Oktober 1945, pesawat tentara Sekutu berputar-putar di atas Surabaya. Dari ekornya, pesawat itu memuntahkan ratusan ribu lembar pamflet.

Pamflet itu berisi ancaman dari Panglima Pasukan Sekutu di Jawa, Bali, Madura, dan Lombok Mayor Jenderal HC Hawthorn.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh rakyat Surabaya harus mengembalikan semua senjata hasil rampasan dari tentara Jepang. Mereka yang menyimpan senjata akan langsung ditembak di tempat."

Dua hari sebelumnya, pada 25 Oktober 1945, 6.000 orang tentara Sekutu mendarat di Surabaya. Pasukan yang dipimpin Brigadir Jenderal AWS Mallaby ini diberi tugas melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan tawanan Sekutu.

ADVERTISEMENT

Namun pamflet yang disebar itu justru mengobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya. Apalagi, sejak Sekutu mengirimkan tentaranya ke Surabaya, ada kecurigaan prajurit Belanda membonceng di belakang mereka dan berniat menjajah kembali negara ini.

"Bau malapetaka sudah tercium di udara," Letnan Kolonel AJF Doulton menulis pengalamannya dalam perang di Surabaya pada 1945 dalam bukunya, The Fighting Cock: Being the History of the Twenty-third Indian Division, 1942-1947.

Doulton, perwira Inggris di Divisi India Ke-23, menggambarkan suasana Kota Surabaya pada 28 Oktober 1945 pagi menjelang habisnya batas waktu 48 jam yang diberikan Jenderal Hawthorn.

Ultimatum Jenderal Hawthorn itu memang ditolak. Tepat pukul 17.00 WIB pada 28 Oktober 1945, prajurit TKR dan laskar-laskar rakyat serentak menyerbu markas-markas tentara Sekutu di Surabaya.

Gencatan senjata akhirnya disepakati dua hari kemudian. Namun kesepakatan ini berumur pendek. Saat berkeliling Kota Surabaya bersama pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat, Jenderal Mallaby terjebak dalam baku tembak di depan gedung Internatio, Surabaya.

Nahas bagi Jenderal Mallaby. Dia terbunuh dalam peristiwa tersebut. Kematian Mallaby membuat Panglima Sekutu marah besar. Mereka menuduh prajurit Indonesia sebagai pembunuhnya. Peristiwa ini jadi pemicu sejarah hari Pahlawan.

Ben Anderson dalam bukunya, Revoloesi Pemoeda menyebut kematian Jenderal Inggris itu menjadi titik tolak peristiwa lebih dahsyat kemudian. Pada 9 November 1945 komandan tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum.

Semua senjata milik laskar harus diserahkan kepada tentara Sekutu sebelum pukul 6 pagi hari berikutnya. Sekutu juga meminta orang yang membunuh Jenderal Mallaby diserahkan.

Jika perintah itu tak dituruti, pada 10 November 1945, tentara Sekutu akan membumihanguskan Surabaya. Ultimatum itu kembali tidak ditanggapi rakyat Surabaya.

Gubernur Suryo mengumumkan melalui radio bahwa Surabaya akan melawan sampai titik darah penghabisan. Tepat pukul 6 pagi pada 10 November 1945, Sekutu mulai membombardir Surabaya dari laut dan udara.

Pembalasan Sekutu atas kematian Jenderal Inggris ini yang memicu perang besar di Surabaya selama tiga pekan. Pada akhir bulan, seluruh kota akhirnya jatuh ke tangan Sekutu.

Pejuang Indonesia yang masih hidup mundur ke arah Sidoarjo dan Mojokerto. Diperkirakan lebih dari 10 ribu pejuang Indonesia dan ratusan tentara Sekutu gugur dalam pertempuran ini.

David Wehl, dalam bukunya Birth of Indonesia menyebut tidak ada pertempuran yang dilancarkan Republik dapat disebandingkan dengan pertempuran Surabaya. Baik dalam keberanian maupun kegigihannya.

Untuk menghormati aksi heroik dalam pertempuran Surabaya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. Sejarah hari Pahlawan ini selalu dikenang mengingat keberanian dan kegigihan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(pal/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads