Demo di Depan DPR Berkerumun, Buruh Klaim Sadar Protokol COVID-19

Demo di Depan DPR Berkerumun, Buruh Klaim Sadar Protokol COVID-19

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 12:56 WIB
Demo buruh di depan DPR pada Senin (9/11/2020). (Sachril Agustin Berutu/detikcom).
Demo buruh di depan DPR pada Senin (9/11/2020). (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Jakarta -

Massa buruh menggelar unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat (Jakpus). Bagaimana dengan protokol kesehatan COVID-19 di demo ini?

Massa buruh dari berbagai aliansi berkumpul menjadi satu untuk berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPR/MPR, Senin (9/11/2020). Orator pun bergantian berorasi dari atas mobil komando dalam aksi yang dilakukan ini.

Banyak massa yang memakai masker. Namun, ada juga yang memakai masker tapi posisinya kurang tepat, seperti hanya dikaitkan di leher dan tidak menutupi bagian dagu hingga hidung. Selain itu, ada massa yang tidak menggunakan masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa pun menciptakan kerumunan. Jaga jarak menjadi terabaikan. Baik yang memakai masker maupun tidak memakai masker berkerumun di depan gedung DPR.

"Ya terkait protokol COVID, tentunya kami sangat perhatikan, sangat peduli terhadap itu dan kami juga sadar betul bahwa ada risiko itu," kata Sekjen FSPMI KSPI, Riden Hatam Azis.

ADVERTISEMENT

Riden menambahkan banyak buruh yang ikut dalam aksi ini membawa masker dan hand sanitizer. Untuk menerapkan physical distancing, lanjutnya, massa akan diingatkan untuk menjaga jarak bila telah berkerumun.

"Dan jaga jarak mungkin tidak terlalu lama nanti akan dijarakkan. Itulah mengapa kami juga mengatakan bahwa, menyambung nyawa, ya. Kami menyambung nyawa para buruh ini ya, risikonya sangat luar biasa," ungkapnya.

Dia menambahkan pemerintah seharusnya tidak mengesahkan UU Cipta Kerja di tengah pandemi COVID-19 ini. Adanya UU Cipta Kerja ini, sambungnya, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Artinya ini membalik, ya. Saya ingin mengatakan bahwa, kalaulah memang DPR RI ini, kalaulah pemerintah ini betul-betul ingin menerapkan protokol COVID, maka janganlah mengambil keputusan, janganlah mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak, atau yang menimbulkan keresahan di masyarakat," tandas dia.

(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads