Pemerintah Inggris tengah menyelidiki kasus suap dan korupsi dari kesepakatan antara produsen pesawat Bombardier Inc, Air Bus S.A.S, Avions de Transport Regional (ATR), Rolls-Royce, dan PT Garuda Indonesia. KPK menyatakan akan membantu penyelidikan terkait kasus yang menyeret mantan Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
Awalnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan selama ini KPK dengan otoritas asing selalu menjalin kerja sama dalam mengusut sejumlah perkara. Ali menyebut KPK bahkan sejak awal bekerja sama dengan Serious Fraud Office (SFO) Inggris dan CPIB Singapura saat dulu menangani suap pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia.
"Sejauh ini KPK dalam kerangka kerja sama internasional sudah lama menjalin kerjasama dengan otoritas asing baik agent to agent maupun melalui MLA sejak awal menangani perkara dugaan suap terkait dengan pengadaan mesin pesawat PT Garuda Indonesia. KPK telah bekerja sama dengan otoritas penegak hukum di beberapa negara terkait, di antaranya SFO Inggris dan CPIB Singapura," kata Ali dalam keterangannya, Sabtu (7/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menyebut kerja sama yang dilakukan adalah dengan tukar-menukar data dan informasi antara KPK dan SFO. Saat itu, kata dia, KPK tengah menangani perkara suap yang melibatkan Emirsyah Satar.
"Satu di antaranya dengan pihak SFO dalam bentuk tukar-menukar data dan informasi, utamanya saat KPK sedang menangani perkara suap yang melibatkan (eks) Direktur Utama Garuda Indonesia dkk tersebut," ujarnya.
Dengan demikian, KPK memastikan kerja sama itu akan terus dilakukan. Kali ini, kata Ali, KPK juga akan membantu otoritas Inggris menyelidiki kasus dugaan suap yang menjerat eks Dirut Garuda Indonesia tersebut.
"Tentu kerja sama ini akan terus dilakukan. KPK juga akan membantu pihak SFO yang sedang melakukan penyelidikan terkait kasus Garuda ini," ucap Ali.
Tonton juga video 'Sidang Eks Dirut Garuda, Penyanyi Iis Sugianto Jadi Saksi':
Seperti apa kasus yang menjerat Eks Dirut Garuda, Emirsyah Satar? Simak di halaman selanjutnya >>>
Seperti diketahui, pengusutan kasus korupsi dan suap pengadaan mesin pesawat yang melibatkan PT Garuda Indonesia (Persero), Rolls-Royce, Bombardier Inc, dan Airbus dan Avions de Transport Regional (ATR) tak hanya dilakukan oleh Indonesia saja. Otoritas Inggris turut mengusut kasus korupsi dan suap pengadaan mesin pesawat yang melilit mantan Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
Di Inggris, penyelidikan kasus ini dilakukan oleh Serious Fraud Office (SFO) alias lembaga antikorupsi Inggris. Sementara itu, di Indonesia, kasusnya ditelusuri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bombardier juga melakukan penyelidikan. Perusahaan asal Kanada itu menyatakan mereka juga mendukung penyelidikan SFO.
Dilansir dari The Wall Street Journal, Jumat (6/11/2020), Bombardier telah menyampaikan penyelidikan internal perusahaan atas transaksi dengan Garuda, termasuk akuisisi dan sewa pesawat Bombardier CRJ1000 pada 2011 dan 2012. Penyelidikan dimulai setelah pengadilan Indonesia memvonis Emirsyah Satar dan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada Garuda periode 2007-2012 Hadinoto Soedigno atas kasus pencucian uang dari proses pengadaan pesawat dan mesin pesawat di Garuda.