Ahli Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, sangsi banjir di Jakarta bisa surut tidak lebih dari 6 jam seperti keinginan Gubernur Anies Baswedan. Menurutnya, kapasitas daya tampung saluran air di Jakarta tidak cukup untuk menampung air.
"Dari 13 sungai yang ada saat ini dengan 76 anak sungainya, total debit bisa dialirkan 950 kubik per detik. 13 Sungai itu. Itu kapasitas angkut, kalau curah hujan tinggi di atas 1.000 atau di atas 2.500 tidak akan mungkin sungai dialirkan ke laut sehingga harus menggenang ke kiri dan kanan," ucapnya saat dihubungi, Jumat (6/11/2020).
Menurut Firdaus, kapasitas aliran eksisting saat ini adalah 950 meter kubik. Jika normalisasi Ciliwung dari Jembatan Tol JORR sampai Pintu Air Manggarai selesai, maka kapasitanya menjadi 2.357. Sementara itu, debit rata-rata banjir tahunan yaitu 2.100 sampai 2.650 meter kubik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka, menurut Firdaus, Gubernur Anies jangan hanya terpaku pada naturalisasi tapi juga normalisasi. Normalisasi dengan melebarkan kapasitas daya tampung berfungsi untuk pengendalian banjir.
"Naturalisasi itu bukan tidak bagus, naturalisasi itu penempatan yang harus dipahami bersama. Saya tidak anti naturalisasi. Normalisasi kan pakai logika akal sehat. Tempo hari (Anies) beri paparan di depan media contoh Singapura, Singapura sungai Kallang River itu adalah proyek naturalisasi fungsi estetika karena disegmen panjang 900 meter itu dibangun kondominium mewah. Makanya dibuat secara alami batu-batuan. Sementara fungsi pengendali banjirya sudah dialihkan ke bawah terowongan Stamford, ada terowongan besar di bawah tanah," ucapnya.
Firdaus pun berkomentar penyataan Anies yang meyebut kapasitas drainase di Jakarta adalah 100 mm per hari. Dia menyebut, mayoritas drainase di Jakarta tidak berfungsi.
"Dari mana dia tahu hal tersebut? Apakah dia sudah ukur dan cek ke lapangan? Dari total panjang 1.537 km saluran drainasi (penghubung dan mikro) yang efektif berfungsi tidak lebih dari 47%," ucapnya.
Sehingga, Firdaus menyampaikan Anies harus melihat kondisi lapangan sebelum membuat atau menginginkan sesuatu. "Sah-sah saja pasang target, masalahnya realistis tidak dengan yang ada," katanya.
Sebelumnya. Anies Baswedan memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan tingkat Ibu Kota. Anies berharap, ketika curah hujan deras turun, genangan dapat surut dalam waktu 6 jam.
"Bila hujan di atas 100 mm seperti awal tahun lalu terjadi hujan 377 mm, maka tanggung jawab kita adalah, ini saya sampaikan sebagai arahan, ada dua indikator suksesnya, satu tidak ada korban, semua warga selamat. Dua, genangan harus surut dalam 6 jam," kata Anies di Lapangan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11/2020).
"Ini bila curah hujan di atas kapasitas sistem drainase kita. Seluruh unsur bersiaga di sini. Insyaallah Jakarta bisa terbebas dari banjir, dan bila terjadi curah hujan yang amat lebat kita bisa segera surut dalam waktu kurang dari 6 jam," imbuhnya.
Anies mengatakan rata-rata kapasitas sistem drainase di Jakarta adalah 100 mm per hari. Bila curah hujan di bawah itu, Anies menyebut tidak boleh terjadi banjir.
"Kita sampaikan di sini bahwa sistem drainase di Jakarta kapasitas maksimalnya rata-rata 100 mm per hari karena apabila hujan lokal di bawah 100 mm ditargetkan tidak boleh terjadi banjir," ujar Anies.