Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia menggagas program Agro-Solution untuk mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian dengan konsep aliansi kemitraan berkelanjutan bekerja sama dengan Pemerintah dan stakeholder terkait.
Kerja sama ini ditandai dengan kegiatan Pencanangan Program Agro-Solution Pupuk Indonesia Group serta Panen dan Penanaman Padi Program Agro-Solution di Jember melalui Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahma Pribadi mengatakan program ini telah diterapkan di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo dengan komoditi padi, jagung, serta singkong di lahan seluas 1.427 hektar.
Sementara di Kabupaten Jember, program ini diikuti oleh 175 petani dengan total luas lahan 242,2 hektar di 15 kecamatan, yaitu Ajung, Balung, Bangsalsari, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukowono, Sumberjambe, Tanggul, Wuluhan dan Ambulu.
Melalui Agro-Solution produktivitas petani meningkat. Sebelumnya hasil panen padi sebanyak 7 ton per hektar menjadi 10,7 ton per hektar atau naik 52,9%. Rahmad optimis Agro-Solution dapat meningkatkan ketersediaan pangan sesuai kebutuhan pasar.
"Kami optimis Agro-Solution dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang akan berimplikasi langsung terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).
Rahmad Pribadi mengatakan Agro-Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan. Program ini melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi dengan berbasis pada triple bottom line 3P (people, planet, dan profit).
"Kerja sama ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti perbankan, asuransi pertanian hingga offtaker, guna mendukung produktivitas pertanian dengan peningkatan hasil yang lebih siginifikan," ujar Rahmad.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan program ini mendapat dukungan penuh dari Pupuk Indonesia, bahkan siap diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka memajukan sektor pertanian Indonesia. Ia juga mengatakan program ini bertujuan membantu meningkatkan produktivitas pertanian.
"Bila produktivitas meningkat dan dapat dipasarkan dengan harga yang bagus, maka pendapatan petani juga akan meningkat dan kesejahteraan petani juga akan semakin baik," ucap Bakir.
Menurutnya program ini bertujuan untuk membantu Pemerintah dengan mengurangi penggunaan pupuk bersubsidi dan hasilnya Petani Jember bisa membuktikan tanpa pupuk subsidi, mereka dapat penghasilan tambahan dan menjadikan petani lebih makmur.
Program ini juga mendapat sambutan positif dari Asisten 2 Pemerintah Kabupaten Jember, Arismaya Parahita. Ia menyebut program ini adalah konsep bisnis pertanian ideal yang membantu mengatasi 90% masalah pertanian Jember yang berada di sektor nonpertanian, seperti bisnis, agro industri, pasokan pupuk dan alat bantu pertanian, perangkat keras, dan serta aspek lainnya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim, Pupuk Indonesia dan seluruh stakeholders yang terlibat, karena program ini telah membantu para petani untuk mengatasi problem-problem spesifik," terang Arismaya.
Apresiasi juga diberikan oleh Direktur CV Artaguna (distributor pupuk), Pranata Kusuma Jaya yang mengatakan dari hasil pembinaan Pupuk Kaltim, memperoleh hasil yang menggembirakan, yaitu 12,1 ton.
"Hasil ini tentunya dari usaha maksimal kami yang didukung oleh stakeholders terkait, serta kebutuhan pupuk dan pestisida yang selalu dicukupi oleh Pupuk Kaltim," kata Pranata.
Dalam kesempatan ini, Pupuk Kaltim juga menyerahkan bantuan pupuk non subsidi untuk petani Jember, yakni 1 ton Urea Daun Buah yang diserahkan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman dan 1 ton NPK Pelangi yang diserahkan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi.
(ega/ega)