Sidak 5 November: 3 Berita Teraktual Hari Ini

Sidak 5 November: 3 Berita Teraktual Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 05 Nov 2020 21:40 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati pastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.
Ilustrasi (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi menjadi perbincangan hangat hari ini. Pakar ekonomi menilai resesi ini bisa memicu terjadinya kriminalitas lantaran pengangguran dan angka kemiskinan bertambah.

Rangkuman berita-berita hangat itu ditampilkan dalam tayangan video, berjudul 'INDONESIA RESMI RESESI DAN KITA HARUS NGAPAIN? SIDAK!: 05/11/2020' yang diunggah akun YouTube CXO Media. Rangkuman berita setiap harinya dikemas secara ringan dan ditayangkan setiap pukul 21.00 WIB.

Berikut rangkuman berita teraktual hari ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Indonesia Resmi Hadapi Resesi

Indonesia resmi mengalami resesi. Sebab, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal III-2020 minus 3,49%.

ADVERTISEMENT

"Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 year on year dibandingkan triwulan III-2019 mengalami kontraksi 3,49%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Suhariyanto menyatakan jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami pertumbuhan 5,05%.

"Sehingga kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I- kuartal III masih alami kontraksi 2,03%," tuturnya.

Dengan kondisi ini, Indonesia resmi resesi. Indonesia resesi karena dua kali berturut-turut pertumbuhan ekonominya minus. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi RI juga minus 5,32%.

2. Resesi, Krisis dan Depresi Ekonomi

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia resmi mengalami resiesi. Lalu apa beda resesi, krisis dan depresi ekonomi. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan catatan detikcom, resesi ekonomi adalah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut.

BPS mencatat ekonomi RI pada kuartal II minus 5,32% dan kuartal III minus 3,49%. Dampak resesi ekonomi mulai dari berkurangnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya angka kemiskinan.

Krisis ekonomi adalah keadaan yang mengacu pada penurunan kondisi ekonomi drastis yang terjadi di sebuah negara. Penyebab krisis ekonomi adalah fundamental ekonomi yang rapuh antara lain tercermin dari laju inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang macet.

Penyebabnya juga dikarenakan beban utang luar negeri yang melimpah dan melebihi kemampuan bayar, investasi yang tidak efisien, defisit neraca pembayaran yang besar dan tidak terkontrol.

"Sementara krisis ekonomi sendiri dipahami sebagai adanya shock pada sistem perekonomian di suatu negara yang menyebabkan adanya kontraksi pada instrumen perekonomian di negara tersebut, seperti nilai aset ataupun harga," kata Vice President Economist PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede.

Sementara itu depresi ekonomi, sebenarnya tidak ada definisi standar tentang perbedaan antara resesi dengan depresi. Tapi, depresi ekonomi biasanya lebih parah dalam hal besarnya dan lamanya kontraksi ekonomi. Mengutip Fortune, terdapat perbedaan yang jelas dalam penurunan PDB dan jangka waktu krisis antara resesi dengan depresi.

Pada resesi, penurunan PDB berada di kisaran -0,3% hingga -5,1%. Sedangkan dalam istilah depresi, penurunan PDB berada di kisaran -14,7% hingga -38,1%. Secara sekilas, nampak bila penurunan PDB pada depresi ekonomi jauh lebih buruk daripada resesi.


3. Hal yang Terjadi Ketika Resesi

Indonesia hari ini resmi mengalami resesi ekonomi. Ada beberapa negatif akibat resesi ini. Apa saja?

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet, kriminalitas bisa meningkat jika RI resesi. Ancaman ini akan terjadi jika tidak diselesaikan dalam waktu yang cepat.

"Kalau seandainya (ancaman resesi) tidak diselesaikan dalam waktu cepat, misalnya masalah kriminalitas yang meningkat itu bukan tidak mungkin juga bisa terjadi dengan adanya resesi," kata dia saat dihubungi detikcom.

Meningkatnya kriminalitas, kata Yusuf lantaran lapangan kerja berkurang. Sehingga membuat pendapatan masyarakat semakin menurun. Ujungnya mereka akan masuk ke kategori masyarakat miskin.

"Jadi dampak buruknya ada potensi penambahan jumlah pengangguran, kemudian meningkatnya angka kemiskinan, dan ada dampak-dampak yang sebenarnya terlihat dampak sosial non ekonomi," sebutnya.

Menurut Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat bahwa resesi ekonomi akan menyebabkan lonjakan masyarakat miskin. Serta angka pengangguran akan meningkat.

"Yang jelas adalah kemiskinan akan meningkat cukup tajam. Nah ini kan agak berat, kemiskinan ini kan ditandai oleh orang yang pendapatannya turun banyak itu mulai terjadi lebih lama dari biasanya," kata Tauhid.

Halaman 2 dari 2
(lir/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads