Warga Gadihu Indah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, memblokir jalan pintas menuju kawasan Ahuru dan Karang Panjang sebagai bentuk protes karena jalan rusak selama 2 tahun tapi tak kunjung diperbaiki. Mereka memblokir dengan menanam pohon pisang di jalan yang rusak dan memasang spanduk.
Aksi demo yang dilakukan warga Gadihu dipicu banyaknya jalan yang berlubang atau rusak yang mengakibatkan banyak pengendara jatuh dari sepeda motor.
Pantauan di lokasi, Kamis (5/11/2020), warga Gadihu yang mengikuti aksi demo memblokir jalan dengan memegang spanduk menuntut untuk perbaikan jalan yang rusak. Dari penelusuran di Jalan Gadihu Indah, terlihat banyak jalan yang rusak dan berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak juga jalan rusak digenangi air meskipun hari ini Kota Ambon tidak diguyur hujan. Jalan-jalan rusak tersebut memang terlihat cukup memprihatinkan.
![]() |
Pada jalan rusak parah yang berada di tengah jalan, warga menanam pohon pisang sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kota Ambon. Selain berlubang, jalan rusak tampak tidak rata.
Warga pun menuntut pihak Pemkot segera memperbaiki jalan yang rusak. Simak tuntutan warga di halaman selanjutnya >>>
Warga pun menyampaikan kekecewaannya kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan anggota DPRD Kota Ambon, yang saat pada masa kampanye mendatangi mereka. Namun, setelah menjabat, tidak ada inisiatif menangani jalan rusak.
"Tuntutan kami agar jalan ini diperbaiki dan Wali Kota turun ke sini karena waktu Wali Kota maju kemarin, datang ke sini, kita sambut dengan baik begitu, juga kawan-kawan anggota DPRD Kota," ujar koordinator aksi Kaharudin Mahmud di lokasi pemblokiran jalan.
![]() |
"Tolonglah datang lihat ke sini, ada apa dengan jalan Gadihu, DPRD Kota Ambon harus punya inisiatif. Mereka kan wakil rakyat," sambungnya.
Kaharudin Mahmud, yang merupakan warga Gadihu Indah, menyayangkan sikap petugas yang datang ke lokasi jalan rusak untuk melakukan pengukuran namun tak kunjung memperbaiki jalan. Padahal para petugas datang berulang kali untuk melakukan pengukuran jalan, namun selama 2 tahun jalan rusak tak kunjung diperbaiki.
"Jalannya sudah rusak 2 tahun, rusak kecil sampai rusak parah. Hari ini datang ukur, datang ukur berkali-kali, tidak ada eksekusi. Maka kita marah hari ini dan blokir jalan," kata Kaharudin.