PKS soal Dampak Pemenang Pilpres AS ke RI: Biden Isu HAM, Trump Isu China

PKS soal Dampak Pemenang Pilpres AS ke RI: Biden Isu HAM, Trump Isu China

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 06:34 WIB
Sukamta (Indra-detikcom)
Foto: Sukamta (Indra/detikcom)
Jakarta -

Pemenangan Pilpres AS 2020 akan segera terungkap Donald Trump atau Joe Biden. Anggota Komisi I DPR RI F-PKS Sukamta memberikan tanggapan bagaimana dampak ke Indonesia jika Trump atau Biden yang menang.

Sukamta awalnya menjelaskan soal ancang-ancang politik luar negeri AS jika Trump yang menang. Menurutnya, tak akan ada perbedaan jauh jika Trump menang, AS akan fokus hubungan bilateral.

"Trump, dengan slogan 'aggresive nationalism abroad, jobs at home', proyeksinya politik luar negeri AS akan tetap seperti sekarang, memfokuskan hubungan bilateral, sementara ketegangan dengan beberapa negara seperti China, Korut, Rusia dan Iran akan terus berjalan bahkan mungkin akan terus tereskalasi yang kita tidak tahu akhirnya," kata Sukamta kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dampak ke Indonesia jika Trump menang Pilpres AS, pun sama tak ada kebijakaan yang berubah signifikan. Isu soal China masih akan tetap berdampak ke Indonesia jika Trump menang.

"Dalam kaitan hubungan dengan RI saya kira akan tetap seperti sekarang ini, kecuali kalau Indonesia terseret ke dalam pelukan RR (Republik Rakyat) Tiongkok. Kalau itu terjadi, Indonesia akan dijadikan ke dalam blok yang akan dihambat oleh Trump baik secara politik maupun ekonomi. Jadi lebih pada sikap Indonesia sendiri," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jika Joe Biden menang, Sukamta menilai AS akan kembali mengambil peran negara adidaya. Namun, Joe Biden akan mengangkat isu perbedaan yang selama ini cukup kurang di masa Trump. Apa katanya?

"Sementara Biden dengan slogan 'to restore dignified leadership at home and respected leadership on world state' kemungkinan akan berusaha mengembalikan peran AS sebagai negara superpower dunia seperti sebelum Trump dan cenderung pada multilateralisme," ucap Sukamta.

Hal itu dinilai Sukamta juga akan berdampak ke Indonesia. Jika Biden menang, Indonesia akan terdampak isu demokrasi hingga hak asasi manusia (HAM).

"Sisi lain, secara tradisi pemerintahan Demokrat akan cenderung mengusung isu-isu demokrasi, iklim dan HAM sehingga hubungan dengan Indonesia kemungkinan akan diwarnai kembali dengan isu-isu HAM dalam negeri Indonesia," imbuhnya.

Sebelumnya, warga AS berduyun-duyun menuju tempat pemungutan suara untuk memilih presiden dalam pemilu yang paling memecah-belah rakyatnya dalam puluhan tahun terakhir.

Di sejumlah TPS, warga antre sejak dini hari untuk mencoblos dengan pilihan petahana dari Partai Republik, Donald Trump dan penantangnya Joe Biden dari Partai Demokrat. TPS dibuat di sejumlah tempat termasuk sekolah-sekolah dan perpustakaan.

Tempat pemungutan suara pertama telah dibuka di Vermont pada pukul 05.00 waktu setempat (17.00 WIB). Tempat-tempat pemungutan suara pertama akan ditutup pada pukul 18.00 waktu wilayah timur setempat (06.00 WIB Rabu 4 November) dan di Alaska TPS akan buka sampai Rabu pagi pukul 06.00 (13.00 WIB).

Hampir 100 juta pemilih telah memberikan suaranya lebih awal, indikasi bahwa pemilu kali ini akan memiliki partisipasi terbanyak dalam satu abad.

Halaman 2 dari 2
(rfs/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads