Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti soal terjadinya peristiwa kekerasan yang didasari sentimen agama akibat karikatur di media Prancis, Charlie Hebdo. Tito meminta kerukunan antarumat beragama di Indonesia terus dijaga.
"Seperti kita lihat sekarang bagaimana kekerasan spiral, kekerasan mulai terjadi pasca-karikatur Charlie Hebdo, misalnya. Orang rela untuk melakukan kekerasan atas nama in the name of religion. Nah oleh karena itu, saya lihat bahwa kerukunan beragama harus kita rawat," kata Tito dalam acara rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang disiarkan di kanal YouTube Kemenag RI, Selasa (3/11/2020).
Tito menyebut kerukunan beragama dan toleransi dapat dicapai dengan menerapkan nilai-nilai yang dikandung Pancasila. Menurutnya, Pancasila dapat menjadi pegangan masyarakat Indonesia di tengah derasnya ideologi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kerukunan beragama merupakan suatu kondisi yang harus diciptakan dan dirawat. Eks Kapolri ini mengingatkan kerukunan saat ini perlu dijaga agar tidak lagi terjadi konflik horizontal di Indonesia.
"Artinya, please don't take it for granted (tolong jangan anggap remeh). Jangan anggap hal ini, kerukunan ini, sesuatu yang sudah ada saja. sesuatu yang harus dirawat. Sama seperti kita merawat kesehatan, kesehatan perlu dirawat. Kita tahu betapa mahalnya sehat setelah kita sakit, betapa mahalnya kerukunan agama setelah ada konflik yang dilatari unsur keagamaan, kita sudah alami pahitnya Ambon, Poso, dan lain-lain," ungkapnya.
Tito mengatakan FKUB memegang peran penting untuk berperan aktif menangani potensi kerawanan konflik keagamaan. FKUB juga bisa menjadi pihak yang mencari solusi dan menangani secara cepat konflik tersebut.